Ratusan hektare padi milik warga terendam banjir

id Mukomuko,padi,banjir,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini

Ratusan hektare padi milik warga terendam banjir

Salah satu tanaman padi milik petani Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, yang terendam banjir akibat luapan Sungai Selagan.(Foto Istimewa)

Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memperkirakan seluas sekitar 125 hektare tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Selagan Raya yang terendam banjir akibat luapan Sungai Selagan.

“Kalau berdasarkan estimasi atau perkiraan sementara seluas 125 hektare tanaman padi milik petani di sejumlah desa di Kecamatan Selagan Raya terendam banjir, seluas sekitar 11 hektare di antaranya puso atau gagal panen,” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugiyanto dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan, karena luas tanaman padi milik petani di wilayah ini yang terendam banjir tersebut masih bersifat estimasi atau perkiraan, maka angka tersebut dimungkinkan bisa berubah.

“Rencananya Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Petugas Pertanian Kecamatan (PPK) Selagan Raya menyerahkan laporan tertulis terkait luas tanaman padi yang terendam banjir tersebut kepada instansi ini pada minggu depan,” ujarnya.

Menurut dia, selain tanaman padi,   seluas sekitar 30 hektare tanaman jagung di Desa Pondok Kopi  juga terendam banjir akibat luapan sungai , serta tanaman cabai merah di Kecamatan Penarik dan Kecamatan Teramang Jaya seluas satu hektar mengalami gagal panen.

“Seluas satu hektare tanaman cabai merah gagal panen akibat terendam banjir. Sedangkan tanaman cabai merah yang terendam banjir lebih dari seluas satu hektare,” ujarnya.

Selanjutnya data lahan pertanian milik petani setempat yang rusak akibat banjir yang melanda wilayah ini akan dilaporkan baik lisan maupun tertulis kepada pemerintah setempat.

Terkait dengan ada atau tidaknya bantuan untuk petani yang mengalami kerugian akibat banjir ini, ia mengatakan, instansi tidak punya anggaran untuk mengganti tanaman petani yang rusak.

“Ada instansi terkait yang lebih tinggi yang memiliki kewenangan terkait dengan pemberian bantuan untuk korban banjir,” ujarnya.