Diknas Palembang izinkan siswa masuk pukul 08.00 WIB terkait asap

id karhutla,Sulsel,Sekolah

Diknas Palembang  izinkan siswa masuk pukul 08.00 WIB terkait asap

Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemadaman kebakaran lahan dari udara (water bombing). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc)

Palembang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Nasional Kota Palembang memberikan izin ke sekolah-sekolah untuk menerapkan aturan masuk kelas pada pukul 08.00 WIB terkait kembali pekatnya kabut asap dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto di Palembang, Jumat mengatakan sekolah juga diminta menerapkan aturan tersebut demi kesehatan siswa.

“Sejauh ini dimundurkan dulu jam masuk kelasnya, belum ada kebijakan untuk meliburkan seperti sebelumnya,” kata Zulinto.



Selain memberikan aturan terkait jam masuk kelas di pagi hari, Diknas juga mewajibkan sekolah untuk meniadakan kegiatan di luar ruangan.

"Kami masih terus berkoordinasi dengan BLH terkait kondisi udara di Palembang. Jika semakin buruk, bisa saja nantinya siswa diliburkan. Tapi kita masih harus mempertimbangkan juga bagaimana dengan pelajaran siswa yang seharusnya diterima mereka di sekolah," kata dia.

Berdasarkan data BPBD Provinsi Sumatera Selatan yang bersumber dari Satelit LAPAN, Jumat, diketahui terdapat 414 titik panas (hotspot, dan sebanyak 263 titik berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Selain di Kabupaten OKI, sebaran titik api juga ada di Musi Banyuasin 55 titik, Banyuasin 46 titik, Muaraenim 8 titik dan sisanya ada tersebar di sejumlah kabupaten.

Titik api diketahui kembali meningkat setelah sempat diguyur hujan beberapa hari terakhir.

“Jika lihat data, memang asap masuk Palembang karena terbawa angin dari OKI, Banyuasin dan Ogan Iir. Jadi salah arah mata angin ini juga berpengaruh,” kata dia.

Dalam upaya pemadaman kebakaran lahan, ia mengatakan, sebanyak 5 unit helikopter waterbombing diterjunkan ke Kabupaten OKI. Selain itu, terdapat juga 2 unit heli patroli udara dan satu pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Selain pesawat dan helikopter operasional itu, Ansori mengatakan terdapat 3 unit helikopter disiagakan di Lapangan Udara Sri Mulyono Herlambang Palembang yang kini dalam status maintenance atau pemeliharaan rutin.

“Kebakaran dI OKI adalah prioritas hari ini. Helikopter mayoritas terbang ke sana karena akses sulit, banyak sekali lahan gambut dan sulit ditembus sama Satgas Darat,” kata dia.

Untuk TMC, ia mengatakan Satgas Udara masih melakukannya dengan jumlah garam yang disemai di awan penghujan sebanyak 2.400 kg. Area penyemaian di Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Musi Banyuasin, dan Kota Palembang dari ketinggian 11.500-12.000 kaki.

“Kondisi Sumsel pagi hari hingga siang hari cerah berawan, terpantau pertumbuhan awan potensial di Sumatera Selatan bagian utara, timur, dan selatan, serta di timur Provinsi Jambi,” kata dia.