BMKG prakirakan hari tanpa hujan di Palembang segera berakhir

id Karhutla, hari tanpa hujan, bmkg, bmkg sumsel,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini, j

BMKG prakirakan  hari tanpa hujan di Palembang segera berakhir

Kepala  Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Palembang, Nuga Putrantijo (kanan) pada acara pertemuan Satgas Siaga Karhutla Sumsel. (ANTARA/Yudi Abdullah)

Palembang (ANTARA) - Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palembang, menyatakan hari tanpa hujan berturut-turut dalam waktu yang cukup panjang sekitar 30 hari di kota setempat dan daerah Sumatera Selatan lainnya segera berakhir.

Berdasarkan hasil monitoring hari tanpa hujan berturut-turut per Agustus 2019, Kota Palembang yang tergolong tanpa hujan yang panjang hingga sangat panjang menjelang akhir bulan ini atau September segera berakhir karena siklon tropis diperkirakan segera hilang, kata Kepala Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Palembang, Nuga Putrantijo di Palembang, Rabu.

Siklon tropis memindahkan uap air sehingga di Palembang dan sejumlah daerah di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu tidak turun hujan.

"Pekan depan siklon tropis diprediksi hilang dan ada peluang hujan di sejumlah kabupaten/kota yang kini mulai mengalami kekeringan serta terjadi kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Hasil monitoring hari tanpa hujan berturut-turut per Agustus ini, Palembang masuk dalam kriteria tanpa hujan panjang.

Indikator suatu daerah masuk dalam kriteria tanpa hujan panjang jika selama 21-30 hari berturut-turut tidak ada hujan, kriteria sangat panjang tanpa hujan selama 31-60 hari, serta masuk dalam kriteria ekstrem jika hari tanpa hujan berturut-turut mencapai lebih dari 60 hari.

Selain Kota Palembang, hari tanpa hujan dengan kriteria panjang juga terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin, Lahat, dan Kabupaten Musirawas.

Khusus dalam Kota Palembang kegiatan pemantauan/monitoring hari tanpa hujan berturut-turut dilakukan di wilayah Sekojo, Kenten, dan Plaju, sedangkan di Musi Banyuasin dilakukan di Babat Toman, Sekayu, Ngulak, dan Sungai Keruh, Lahat di Kecamatan Merapi Timur, Merapi Barat, dan Jarai, serta Kabupaten Musirawas dilakukan di Purwodadi, dan Karangdapo.

Menghadapi kondisi cuaca tersebut, tim gabungan satgas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan berupaya secara maksimal mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang asapnya bisa mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat Sumsel dan provinsi terdekat.

Komandan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel Kol Arh Sonny Septiono menjelaskan menghadapi kondisi cuaca tersebut, pihaknya berupaya meningkatkan tindakan tanggap darurat seperti melakukan operasi pemadaman melalui darat dan udara di daerah yang terdeteksi cukup banyak titik panas.

Selain itu mengupayakan hujan buatan (teknologi modifikasi cuaca/TMC), dan menggelar shalat minta hujan, ujar Sonny.