Luhut: Pidato Jokowi visioner

id Luhut pandjaitan, pidato jokowi, visi misi jokowi, pembangunan infrastruktur,Binsar Pandjaitan,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara

Luhut: Pidato Jokowi visioner

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (ANTARA/Ade Irma Junida)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pidato yang disampaikan Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo, Minggu (14/7) malam, visioner, terutama mengenai kelanjutan pembangunan infrastruktur.

"Pidato beliau visioner. Soal infrastruktur harus terus (berlanjut), begitu pula 'human capital', sumber daya manusia, itu juga sangat penting," katanya ditemui di Kampus UI Depok, Senin.

Mantan Menko Polhukam itu menilai paparan visi misi yang disampaikan Presiden Jokowi merupakan hasil rangkuman atas apa yang telah ia lakukan selama lima tahun terakhir.

Hal-hal yang ia kemukakan untuk bisa dilakukan di masa mendatang itulah yang memang perlu dilakukan untuk melanjutkan program kerjanya.

"Bicara soal infrastruktur, misalnya, kita sudah begini hebat, tapi dibanding Malaysia masih jauh di bawah," ujarnya.

Ia pun mengatakan, pembangunan infrastruktur memang kerap dikritik oleh sejumlah pihak lantaran tidak bisa dinikmati langsung layaknya pangan murah.

Namun, ia mengingatkan, keberadaan infrastruktur telah membuat harga-harga kebutuhan termasuk makanan, bisa lebih terjangkau.

"Ada yang kritik, tidak makan dari infrastruktur, itu mungkin betul. Tapi karena infrastrukturlah harga-harga menjadi bagus (terjangkau)," katanya.

Dalam acara Visi Indonesia, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu malam, Presiden Jokowi mengaku akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur negara.

Menyusul telah dibangunnya infrastruktur-infrastruktur besar, ke depan pemerintah akan melanjutkan pembangunan infrastruktur dengan lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur-infrastruktur besar seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara dengan kawasan-kawasan produksi rakyat, industri kecil, ekonomi khusus, persawahan, perkebunan, tambak perikanan, serta pariwisata.