Sumsel tambah petugas pencegahan kebakaran hutan

id Cegah,Karhutla, pencegahan kebakaran hutan dan lahan, bpbd tambah personel karhutla, kebakaran lahan

Sumsel tambah petugas pencegahan kebakaran hutan

Dokumen - Petugas dari BPBD Kab Ogan Ilir melakukan pemadaman kebakaran lahan di Sungai Rambutan, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (18/9). (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/18)

Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan tambah petugas pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk mengantisipasi kejadian tersebut di daerah setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel Iriansyah di Palembang, Jumat, mengatakan pihaknya menambah petugas untuk melakukan pengawasan terhadap hutan dan lahan yang rawan terbakar pada musim kemarau 2019.

"Untuk memaksimalkan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, pada tahun ini dilakukan penambahan sekitar 1.500 petugas," ujar dia.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pihaknya menyiagakan 7.649 petugas untuk melakukan pengawasan dan penanggulangan terhadap kebakaran hutan dan lahan.

Dengan ditambahnya ribuan tenaga baru itu, diharapkan masalah kebakaran hutan dan lahan yang dapat menimbulkan bencana asap yang biasa terjadi setiap musim kemarau, kata dia, dapat diantisipasi.

Ia mengatakan bahwa mengenai tambahan petugas tersebut direncanakan akan tiba dalam waktu dekat ini.

Oleh karena itu, kata dia, pencegahan karhutla secara optimal sebagai hal yang penting termasuk penambahan petugas sehingga Sumsel bebas dari kabut asap seperti yang terjadi pada 2015.

Dalam menghadapi kejuaraan dunia Motorcross Grand Prix, pihaknya telah mengimbau BPBD kabupaten dan kota untuk terus memantau titik api agar kebakaran tidak terjadi.

"Apalagi bagi daerah dekat lokasi kejuaraan maka harus melakukan pencegahan secara maksimal," ujar dia.

Pihaknya berkomitmen untuk mencegah tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini.

Pencegahan kebakaran hutan dan lahan di daerah itu, kata dia, perlu dilakukan secara optimal.

"Karena jika terjadi kebakaran besar bisa menimbulkan asap dan dapat mengganggu aktivitas serta kesehatan masyarakat," kata dia.