Penjualan BBM solar di SPBU OKU meningkat

id spbu,spbu baturaja,bbm solar,penjualan solar meningkat,pertamina,truk,jembatan jebol

Penjualan BBM solar di SPBU OKU meningkat

SPBU Batu Kuning Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) (ANTARA News Sumsel/Edo/i016/19)

Baturaja (ANTARA) - Penjualan bahan bakar minyak jenis solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan meningkat drastis pasca pengalihan kendaraan melewati jalur lintas tengah wilayah setempat akibat jembatan di Mesuji, Provinsi Lampung jebol beberapa waktu lalu.

Supervisor SPBU Batu Kuning, Ogan Komering Ulu (OKU), Rian di Baturaja, Kamis mengatakan bahwa peningkatan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sangat mencolok adalah jenis solar rata-rata 24 ribu liter/hari atau meningkat dari sebelumnya hanya sekitar 16 ribu liter/hari.

"Bahkan penjualan solar di SPBU kami pada 22 Juni 2019 sempat mencapai 32 ribu liter," katanya.

Menurut dia, peningkatan penjualan BBM jenis solar ini disebabkan volume truk yang melintas di jalur lintas tengah Sumatera Kabupaten OKU cukup tinggi dampak dari jembatan Penghubung Provinsi Sumsel-Lampung jebol beberapa waktu lalu.

"Sebagian besar yang mengisi BBM jenis solar ini adalah kendaraan dump truk dari luar daerah. Untuk kendaraan kontainer di atas roda enam diarahkan menggunakan BBM jenis dexlite," kata Rian.

Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan solar pihaknya menambah pasokan BBM jenis ini selama arus lalintas kendaraan dialihkan melewati jalur wilayah setempat.

"Untuk mengantisipasi kekurangan BBM, kami menambah pasokan solar setiap harinya rata-rata lebih dari 24 ribu liter," kata dia.

Sementara, Supervisor SPBU UB, Leo secara terpisah menambahkan pasca pengalihan arus lalulintas dari lintas timur ke lintas tengah pihaknya juga menambah pasokan solar dari Pertamina guna mencukupi kebutuhan kendaraan yang mengisi BBM di SPBU setempat.

"Sebelumnya pasokan solar dari Pertamina di SPBU kami sekitar 8-16 ton/hari. Namun saat ini pasokannya ditambah mencapai 24-32 ton/hari," kata Leo.
    
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menyiagakan petugas untuk mengatur kendaraan yang keluar masuk SPBU ini guna mengantisipasi terjadinya kemacetan arus lalulintas di wilayah setempat.

"Sebab hampir setiap hari volume kendaraan meningkat, sehingga kami menyiagakan petugas SPBU untuk mengatur kendaraan agar arus lalulintas tetap lancar," ujarnya.