Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah Sumatera Selatan Najib Asmani di Palembang, Jumat mengatakan, sesuai hasil rapat bersama lalu kabupaten tersebut menjadi sasaran utama dalam pengelolaan lahan gambut.
Hal ini karena lahan gambut di kabupaten tersebut cukup luas dan pada musim kemarau rawan terbakar, kata dia.
Oleh karena itu BRG akan melaksanakan sosialisasi tentang tata cara memanfaatkan lahan tersebut agar menjadi ekonomis.
Untuk sosialisasi pengelolaan Gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir itu direncanakan dimulai akhir April 2019 dengan jumlah peserta 60 orang.
Sosialisasi pemanfaatan lahan gambut cukup penting karena berdasarkan pengalaman bila musim kemarau areal tersebut rawan terbakar.
Bahkan, lanjut dia, bila lahan gambut terbakar sulit untuk dipadamkan sehingga mulai dari sekarang dimanfaatkan untuk perekonomian masyarakat sekitar.
Selain sosialisasi pengelolaan gambut juga pihaknya antara lain akan melakukan edukasi perlindungan gambut bagi siswa.
Selain itu, juga akan dilaksanakan kegiatan pelatihan guru sekolah dasar tentang edukasi perlindungan gambut.
Kesemuanya itu dilakukan tidak lain untuk melestarikan lingkungan dan pencegahan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan kabut asap seperti pada 2015.
Menurut dia, setelah Ogan Komering Ilir, sosialisasi selanjutnya akan dilaksanakan di Kabupaten Muaraenim dan Banyuasin.
