Sumsel baru miliki 33 puskes hewan

id Hewan,Puskes hewan,Dokter hewan

Sumsel baru miliki 33 puskes hewan

Ilustrasi (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18/)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Provinsi Sumatera Selatan masih kekurangan pusat kesehatan hewan, saat ini jumlahnya hanya 33 unit. 

"Mengacu pada Permentan Nomor 64 Tahun 2017, setiap 1 pusat kesehatan hewan (Puskeswan) mencakup minimal 3 kecamatan, maka Sumsel idealnya butuh 236 puskeswan," kata Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)  Sumsel Drh. Jafrizal di Palembang, Senin (22/10).

Menurutnya, keberadaan puskes hewan sangat penting di tengah lingkungan masyarakat, terutama memastikan hewan ternak tetap sehat dan aman dikonsumsi, perlu pengembangan dalam meratakan komposisi puskeswan di daerah. 

Dia menjelaskan kesehatan hewan ternak masuk kewajiban pemerintah karena mendukung perekonomian dan ketahanan pangan di daerah sehingga meningkatkan angka konsumsi ternak. 

Pihaknya mengusulkan kepada gubernur agar memindahkan puskes hewan (puskeswan) dari dinas peternakan ke dinas kesehatan demi kemudahan dan konsentrasi perkembangan puskeswan di daerah-daerah yang masih sangat minim yakni baru 33 unit puskeswan, padahal paling tidak butuh 236 puskeswan se-Sumsel. 

"Kalau di dinas kesehatan akan lebih mudah menyiapkan tenaga dokternya, dari segi pembiayaan juga mungkin lebih kecil," ujar Jafrizal. 

Selain puskes hewan, pihaknya mendorong agar payung hukum sektor peternakan lebih dipertajam dengan peraturan daerah kawasan, agar wilayah peternakan tidak tergusur oleh berbagai kegiatan pembangunan insfrastruktur. 

Kesehatan hewan harus mulai diberikan perhatian khusus oleh gubernur Sumsel karena berpengaruh langsung dengan ketahanan pangan di wilayah tersebut. 

Paling tidak pihaknya menemukan 9 fakta kondisi mengenai ketahanan pangan Sumsel saat ini bersumber dari Kementrian Pertanian. 

"Faktanya angka produksi daging sapi Sumsel masih rendah, konsumsi daging sapi, ayam dan telur masyarakat juga lebih kecil di bawah rata-rata nasional, dan satu permasalahan lain yakni angka rabies cukup tinggi, semua ini harus ditemukan solusinya," tambah Jafrizal.