PLN terbantu pengembangan energi terbarukan

id pln,pltmh,energi terbarukan,energi,listrik,pembangkit listrik

PLN terbantu pengembangan energi terbarukan

Warga melintasi jembatan di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) milik PT Pertamina (persero) Refinery Unit (RU) III Plaju di Desa Merbau, OKU Selatan, Sumatera Selatan, Sabtu (26/8). (ANTARA NEWS Sumsel/Nova Wahyudi/17)

....Ketersediaan listrik di Sumsel sekarang sudah 93 persen, tahun depan kami targetkan 100 persen....
Palembang  (ANTARA News Sumsel) - PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) terbantu dengan banyaknya pengembangan energi baru dan terbarukan di daerah tersebut.

Menurut General Manager PT PLN (Persero) WS2JB Daryono di Palembang, Rabu, mengatakan, salah satunya karena adanya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di beberapa kabupaten/kota di Sumsel.

Menurutnya, kendati daya listrik yang dihasilkan energi baru dan terbarukan (EBT) ini sedikit, namun bisa menambah daya listrik ke PLN WS2JB untuk disebarkan ke pengguna listrik.

 "Ketersediaan listrik di Sumsel sekarang sudah 93 persen, tahun depan kami targetkan 100 persen. Dengan adanya PLTMH, bisa menambah rasio energi terbarukan di Sumsel. Pengelola PLTMH mensuplai listrik ke PLN," kata dia.

Ia mengatakan, terdapat beberapa kabupaten di Sumsel yang sudah membangun PLTMH dan mensuplai listrik ke PLN, yaitu Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dan Kota Pagaralam.

Kawasan penyumbang energi terbarukan tersebut memang mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) berupa air terjun dengan debit air yang tinggi.

Aliran listrik dari PLTMH ini sendiri langsung dibeli PLN, diproses ke sistem kelistrikan dan akan digabung dengan total daya listrik.

"Hasil PLMTH memang sedikit, antara 2 MW hingga 10 MW. Tapi cukup membantu ketersediaan listrik. Yang penting ada sumber air yang bisa memutar turbin dan menghasilkan aliran listrik," kata dia.

PLTMH di Kabupaten OKU Selatan Sumsel yang dibangun oleh Pertamina, menjadi rekanan PLN untuk suplay daya listrik. EBT yang dibangun di Dusun 5, Desa Merbau, Kecamatan Banding Agung ini memanfaatkan air terjun dari aliran Danau Ranau Kabupaten OKU Selatan.
Pekerja melakukan perawatan jaringan listrik di salah satu ruas jalan Kota Palembang,Sumsel, Kamis (24/5).. (Sumsel ANTARA News/Feny Selly/Ang/18)

Air terjun di Dusun 5 ini mempunyai ketinggian hingga 20 meter yang diolah dengan runner, yaitu bagian turbin yang berputar. Diameter runner yang digunakan sebesar 9.22 m, lebar 100 mm, efisiensi turbin hingga 74 persen dan efisiensi generator sebesar 92 persen.

Sedangkan volume air bisa mencapai 80,5 liter per detik. Turbin ini juga menggunakan alat Digital Load Control (DLC) yang mampu mengatur transfer beban listrik ke rumah warga. Untuk menampung aliran listrik EBT ini, PLN sudah membangun gardu induk yang menampung listrik tegangan menengah hingga tinggi.

"Listrik dari EBT ini akan dijual kembali ke pengguna daya listrik di Sumsel. Jadi tidak hanya bisa dinikmati di lokasi PLMTH saja," kata dia.

Ia mengatakan, PLN kesulitan menyalurkan aliran listrik di beberapa daerah terpencil, seperti di pedesaan dengan akses jalan perairan dan terjal, di kawasan pegunungan yang belum mempunyai akses jalan serta di kawasan pesisir dengan akses jalan rawa.

Sebanyak 14 desa akan dialiri listrik tahun ini, yaitu di Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Muara Enim dan Musi Rawas Utara (Muratara). Di tahun depan target suplai listrik akan diselesaikan di 82 desa.

Tahun ini, PLN sudah masuk kategori surplus di awal tahun. Kapasitas pembangkit listrik yang ada bahkan melebihi kebutuhan daya listrik di Sumsel. Saat ini Daya Mampu Pembangkit (DMP) Sumsel sebesar 1.406 MW.

"Beban puncak tertinggi sebesar 817 MW dengan reserve margin 539 MW atau 41,9 persen. Rasio Elektrifikasi di Sumsel sebesar 87 persen dan Rasio Desa Berlistrik 98 persen," kata dia. (D019)