Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan berupaya meningkatkan kegiatan yang bisa menghasilkan devisa, seperti ekspor dan pariwisata.
Dalam jumpa pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, Sri Mulyani mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk menyikapi dan mengantisipasi dinamika global terutama gejolak perdagangan.
"Devisa yang diterima dipastikan ada di Indonesia sehingga bisa menjadi sumber kebutuhan mereka yang membutuhkan devisa untuk impor dan lainnya," kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.
Stabilitas rupiah diharapkan dapat timbul ketika permintaan dan penawaran dari mata uang asing bisa terjaga secara cukup.
Terkait kegiatan ekspor, pemeritah mengupayakan sektor-sektor yang memiliki potensi untuk terus ditingkatkan kinerjanya dengan menggali insentif dan dukungan yang diberikan.
"Termasuk subtitusi impor dan meningkatkan penggunaaan B20 untuk menekan impor bahan baku minyak di Indonesia," ujar Sri Mulyani.
Sementara terkait pariwisata, Indonesia dinilai memiliki banyak keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif.
Pada 2019, industri pariwisata diproyeksikan menyumbang devisa 20 miliar dolar AS dan dampaknya langsung akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Berita Terkait
LKBN ANTARA ajak wartawan Papua Barat angkat isu pemberitaan ekonomi
Rabu, 24 April 2024 15:42 Wib
Pemkot harapkan percepatan reforma agraria di Kota Palembang
Senin, 22 April 2024 16:31 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Analis: Konflik Iran-Israel berpotensi ganggu pertumbuhan ekonomi RI
Kamis, 18 April 2024 13:10 Wib
Pj Gubernur Sumsel luncurkan website Posko Ekonomi Kota Prabumulih
Minggu, 24 Maret 2024 14:35 Wib
Pemkab OKI hadirkan inovasi upaya pengendalian inflasi
Kamis, 21 Maret 2024 21:05 Wib
Program kebijakan ekonomi jadi sebagian paparan kinerja Pj Bupati Muara Enim di Kemendagri
Selasa, 19 Maret 2024 20:33 Wib
Diskusi TSC tekankan belanja bijak, rantai distribusi hingga diversifikasi pangan
Senin, 18 Maret 2024 7:23 Wib