1001 spanduk disebar di OKI antisipasi Karhutla

id karhutla,pencegahan pemabakaran hutan,kabut asap,berita sumsel,berita palembang,mencegah pembakaran lahan

1001 spanduk disebar di OKI antisipasi Karhutla

dokumentasi- Penjelasan penggunaan aplikasi berbasis sistem informasi terpadu yang akan memudahkan komunikasi antar komando internal sekaligus memudahkan titik rawan khususnya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah kabupaten Kota di Sumsel. (ANTARA News Sumsel/Feny Selly)

Kayuagung (ANTARA News Sumsel) - Sebanyak 1001 spanduk disebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk mengajak masyarakat agar tidak membakar lahan terutama dalam membuka perkebunan dan pertanian.

Ajakan melalui spanduk itu sebagai upaya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan serta kebun, kata Kapolres Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, AKBP Ade Harianto saat meninjau lokasi rawan kebakaran di desa Kedaton, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel, Kamis.

Menurut dia, spanduk yang mengajak masyarakat untuk tidak membakar lahan saat membuka kebun itu karena kabupaten tersebut rawan kebakaran.

Peninjauan sendiri dikoordinir Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada acara kunjungan jurnalis mengenai kesiapan pencegahan kebakaran hutan dan lahan dalam menghadapi Asian Games 2018.

Lebih lanjut dia mengatakan, spanduk antara lain bertuliskan supaya tidak membakar dan membuang potong rokok sebarangan itu disebar di wilayah rawan kebakaran.

Ajakan kepada masyarakat itu sebagai bentuk sosialisasi agar Sumatera Selatan tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan serta kebun, ujar dia.

Apalagi Kabupaten Ogan Komering Ilir banyak lahan gambut dan bila terbakar sulit untuk dipadamkan.

Menurut dia, sosialisasi tersebut agar masyarakat memiliki kesadaran terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.

Bila terbukti masyarakat membakar hutan maka hukumannya cukup berat sehingga pihaknya rutin melaksanakan sosialisasi.

Sementara Kepala Manggala Agni Daops Ogan Komering Ilir Tri Prayogi mengatakan, lahan gambut di daerah ini cukup luas sehingga harus dijaga supaya tidak terbakar.

Sebab bila terbakar sulit untuk dipadamkan sehingga harus dijaga bersama, tambah dia.

Dalam kunjungan tersebut antara lain meninjau posko karhutla, sekat kanal dan peralatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta kebun.