Berharap pembangunan LRT Sumsel selesai tepat waktu

id lrt,kereta api ringan,pembangunan lrt,lrt tepat waktu,waskita karya, kemenhub,menhub

Berharap pembangunan LRT Sumsel selesai tepat waktu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) meninjau progres pembangunan LRT Palembang (ANTARA FOTO)

....Progres jauh lebih cepat, dan mudah-mudahan pada awal Juni sudah beroperasi....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pembangunan jalur kereta api ringan dalam kota (Light Rail Transit/LRT) Sumatera Selatan sejatinya menjadi `pemeran utama` dari keseluruhan proyek infrastruktur penunjang kegiatan Asian Games XVIII tahun 2018 di Palembang.

Proyek yang mulai dikerjakan Waskita Karya sejak Oktober 2015 ini diharapkan dapat selesai tepat waktu karena akan digunakan sebagai moda transportasi untuk mengangkut kontingen negara peserta Asian Games dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga Jakabaring Sport City pada Agustus mendatang.

Selain itu, LRT juga dijadikan alternatif transportasi untuk mobilisasi penonton ke JSC serta pemecah kepadatan lalu lintas di Kota Palembang yang sejak satu tahun terakhir ini sangat terasa mengingat adanya penambahan jumlah penduduk dan pembangunan infrastruktur.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulkifli mengatakan pemerintah menargetkan LRT Sumsel sudah beroperasi pada awal Juni 2018 sehingga ada waktu satu bulan sebelum Asian Games untuk sosialisasi ke masyarakat.

Sejauh ini per April 2018, proyek LRT Sumsel sepanjang 23,4 kilometer mencapai progres penyelesaian 89,1 persen atau melebihi target dari seharusnya 84,84 persen.

"Progres jauh lebih cepat, dan mudah-mudahan pada awal Juni sudah beroperasi," kata dia.

Pembangunan LRT Palembang sepanjang 24,5 km ini menyedot dana Rp 10,9 triliun, dan seluruhnya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan pembayaran multiyears selama empat tahun sampai 2020.

Saat ini sedang dilakukan penginstalan dua train set (rangkaian kereta) LRT di Depo utama di kawasan Jakabaring Palembang.

Kemenhub dijadwalkan akan melakukan serangkaian uji coba pada Mei 2018 dan uji kelayakan keselamatan penumpang sebelum digunakan sebagai angkutan massal pada Juni mendatang.

Dirjen Keselamatan Perkeretaapian Kemenhub Edi Nursalam mengatakan, pemerintah selalu mengawal proyek ini sejak pembangunan kontruksi, penambahan sarana dan prasarana, penginstalan kereta api, hingga kesiapan SDM.

"Mulai dari kontruksi hingga operasionalnya akan dipantau terus. Termasuk sarana dan prasarananya," kata Edi yang dijumpai sebelum acara seremoni menerima kedatangan trainset (rangkaian kereta) di Pelabuhan Boom Baru Palembang beberapa hari lalu.
Dirjen Perkeretaapian Zulfikri (dua kiri) didampingi General Manager Pelindo II Cabang palembang Agus Edi Santoso (dua kanan) saat mengecek rangkaian kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Pelabuhan Boom Baru Rabu malam (12/4). Dua rangkaian kereta LRT ini rencananya akan diluncurkan pada 20 April sebelum dipasang dan diujicobakan. (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/18

Edi mengatakan LRT Palembang ini membutuhkan perhatian khusus karena menggunakan teknologi yang relatif canggih.

Jalur rel kereta menggunakan teknologi terbaru sehingga listrik tidak di-input dari bagian atas seperti KRL, tapi LRT Palembang menggunakan pasokan listrik dari bagian bawah, yakni tepatnya diinstal di bawah rel.

Selain itu, karena LRT Sumsel ini jalur relnya layaknya jalan layang sehingga untuk standar keselamatan harus menyediakan jalan di sebelah kiri dan kanan sebagai antisipasi kejadian mogok. Penumpang tidak perlu turun melewati bagian bawa jalur rel mengingat di sana terdapat instalasi listrik bertegangan tinggi.

Setelah proyek LRT ini selesai akan dilakukan uji coba sekaligus penilaian keselamatan. Dalam penilaian itu akan dilihat interaksi antara sarana dan prasarana, dan interaksi antara sarana dan penumpang.

"Selain itu, juga SDM-nya yang mengoperasikan LRT karena ada standarnya juga," kata dia.

Menhub Budi Karya Sumadi memastikan akan menerapkan tarif yang terjangkau untuk penumpang LRT yaitu sebesar Rp 5.000 untuk jarak dekat di perkotaan.

Namun untuk trayek jarak jauh, terutama menuju ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, akan diberlakukan tarif berbeda.

"Tarif akan kita bahas lagi, kita sangat berhati-hati untuk menetapkannya, agar bisa terjangkau untuk masyarakat. Pemerintah pusat juga menyediakan Public Service Obligation (PSO), yaitu bantuan untuk meringankan tarif LRT," kata dia.

Kehadiran LRT diharapkan Menhub bisa menciptakan gaya hidup baru bagi masyarakat di Palembang. Ibu kota Sumsel ini juga akan menjadi percontohan bagi kota lain, sebagai kawasan yang sukses menerpakan angkutan massal terbaru.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, kehadiran transportasi massal ini akan mengurai kemacetan dan bisa mengubah kultur dan kedisiplinan warga Palembang.

"Palembang diprediksi akan macet total pada tahun 2020 mendatang, makanya kita lakukan transportasi massal sekarang. Tidak banyak kota yang punya LRT dan kita yang pertama. Kita memaksa warga untuk disiplinm, menjaga kebersihan dan terbiasa antri," ujar dia.

Menurut Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulkifli, penetapan tarif harus dilihat dari faktor waktu yang singkat dan biaya yang murah. Terlebih ada subsidi perintis dari pemerintah pusat sekitar Rp100 Miliar.

Subsidi perintis tersebut diberikan karena proyek LRT baru pertama kali di Palembang, belum adanya perhitungan yang pasti dan demand yang belum terbentuk.

"Malam ini akan di setting 2 train set-nya, sisa train set lain tinggal ikut settingan awal saja. Kita akan lakukan uji dimanis, akan terus bergerak dari Depo pusat di Jakabaring menuju ke stasiun OPI Jakabaring," ujar dia.

Sementara itu, yang perlu diketahui masyarakat, ia menambahkan yakni hanya lima stasiun dari total 13 stasiun "Light Rail Transit" Sumatera Selatan yang akan beroperasi saat Asian Games pada Agustus 2018.
 

Manajer Proyek Waskita Karya Pembangunan LRT Sumsel Mashudi di Palembang, Jumat, menyebutkan kelima stasiun yang bakal beroperasi itu Stasiun Jakabaring, OPI Mall, Ampera, Palembang Icon, dan Bandara. Sementara sisanya akan diselesaikan pada tahun ini juga.

Proyek LRT Sumsel sepanjang 23,4 kilometer saat ini sudah mencapai progres penyelesaian 89,1 persen atau melebihi target dari seharusnya 84,84 persen.

LRT Palembang diharapkan dapat selesai tepat waktu yakni setidaknya sebelum perhelatan Asian Games 2018 pada 18 Agustus-2 September 2018.

Awalnya LRT pertama di Indonesia ini ditargetkan sudah beroperasi pada awal tahun 2018, namun karena sejumlah persoalan menjadi molor, di antaranya kerusakan jalan, kemacetan lalu lintas, adanya sejumlah jalur pipa yakni gas, listrik, air minum, dan telekomunikasi.

Meski dikejar waktu, pemerintah menekankan kontraktor tidak mengabaikan standar keselamatan penumpang.