Pangdam menyatakan Sumbagsel rawan bencana alam

id pangdam,pangdam ii sriwijaya,bencana alam,banjir, kebakaran, longsor,evakuasi korban bencana alam,tanah longsor, banjir bandang, sumbagsel rawan benca

Pangdam menyatakan Sumbagsel rawan bencana alam

Pangdam II/Sriwjaya Mayor Jenderal TNI AM Putranto (tengah) ketika memberikan pengararahan kepada prajurit di lingkungan Kodam II. (ANTARA News Sumsel/Humas Kodam Sriwijaya)

....Meski daerah ini dalam situasi keamanan yang cukup kondusif, namun dari sisi bencana alam cukup rawan....
Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI AM Putranto mengatakan, wilayah di Sumatera Bagian Selatan yang meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung rawan alam seperti banjir, gempa bumi dan tanah longsor.

"Meski daerah ini dalam situasi keamanan yang cukup kondusif, namun dari sisi bencana alam cukup rawan," kata Pangdam usai menerima mahasiswa Pascasarjana Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Program Studi Bencana dan Program Studi Keamanan Maritim Universitas Pertahanan (Unhan) Jakarta di Palembang, Selasa.

Lebih lanjut Pangdam mengatakan, secara umum kondisi wilayah Sumbagsel hingga saat ini relatif aman dan kondusif dan itu harus terus dijaga.

Khusus untuk beberapa wilayah yang rawan terhadap bencana alam antara lain gempa bumi, banjir, kebakaran lahan, tanah longsor dan kekeringan. Hal itu harus selalu diwaspadai, kata dia.

Sehubungan dengan itu seluruh lapisan masyarakat harus waspada termasuk jajaran TNI dalam Kodam II/Sriwijaya.

Upaya mengantisipasi bencana alam, pengungsian dan kerusuhan sosial yang mungkin terjadi di wilayah Sumbagsel pihaknya telah melakukan langkah konkret di antaranya menyusun rencana kontinjensi dan memberlakukan serta mensosialisasikan Protap penanggulangan bencana alam dan pengungsian.

Protap tersebut disosialisasikan kepada satuan jajaran TNI maupun kepada Pemerintah Daerah se-Sumbagsel supaya dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas di lapangan.

Dia mengatakan, selain itu wilayah Sumbagsel juga memiliki kerawanan terhadap kegiatan ilegal logging, ilegal tapping, peredaran narkoba dan tindakan kriminal lainnya.

Sedangkan kerusuhan sosial yang timbul sebagian besar dipicu oleh adanya sengketa lahan, antara pengusaha dan petani atau sengketa perbatasan antara dua daerah yang berbatasan.

Pangdam mengatakan, saat ini Kodam II/Sriwijaya membawahi 14 Satuan Badan Pelaksana, lima Batalyon Satuan Tempur (Satpur) Infanteri yang dua di antaranya merupakan Batalyon Raider dan 4 Batalyon Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur).

Bataylon itu meliputi Yonzipur, Yonkav, Yonarmed, Yonarhanud dan Satu Kompi Kavaleri BS dengan dislokasi tersebar di wilayah Sumbagsel, kata Pangdam.