Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mencatat sebanyak ribuan hektare luasan lahan sawah di wilayah setempat yang belum digarap petani untuk ditanami padi.
"Secara keseluruhan tercatat luas lahan sawah di OKU adalah 8.870 hektare (ha). Dari angka itu baru sekitar 5.729 ha yang sudah ditanami padi," kata Kepala Dinas Pertanian Ogan Komering Ulu (OKU), Joni Saihu di Baturaja, Minggu.
Joni mengungkapkan, saat ini potensi lahan sawah di Kabupaten OKU yang belum ditanami padi masih terdapat seluas 3.141 ha.
"Lahan persawahan tersebut tipologi lahannya adalah lebak," katanya.
Sawah di OKU itu sendiri, kata Joni, meliputi irigasi setengah teknis, irigasi desa atau sederhana, tadah hujan dan lebak.
"Disamping sawah, produksi padi juga berasal dari padi ladang," jelasnya.
Joni mengemukakan, daerah berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang tersebut memiliki potensi besar untuk mengembangkan produksi hasil panen sawah padi karena masih ada seluas 3.141 ha lahan persawahan yang belum tergarap oleh petani di wilayah itu.
Sementara untuk produksi padi di OKU sendiri, kata dia, berfluktuasi dari tahun ke tahun seperti pada 2015 produksinya mencapai 54.851 ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan provitas 4,22 ton/ha GKG.
Sedangkan, pada 2016 produksi padi di wilayah itu meningkat signifikan menjadi 76.415 ton GKG atau naik sebesar 39,3 persen dan rata-rata provitasnya 5,22 ton/ha GKG.
Hanya saja, Joni mengakui terjadi penurunan produk hasil panen padi pada 2017 menjadi 57.203 ton GKG atau turun kisaran 25.1 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya capaian luas tanam padi pada 2017," kata dia.
Penurunan capaian luas tanam padi di OKU tersebut, disebabkan karena terbatasnya ketersediaan air di sentra padi dan sejumlah petani beralih komoditas tanaman dari padi ke jagung.
Namun meskipun demikian, pada 2018 ini Kabupaten OKU dipastikan siap meningkatkan produksi dengan target produksinya mencapai 75.238,39 ton GKG dari luas tanam padi seluas 15.040 ha.
Bahkan lanjut dia, beberapa hari lalu pihaknya melaksanakan panen bersama guna meningkatkan produksi dan produktivitas yang dilaksanakan di Desa Kelumpang, Kecamatan Ulu Ogan.
"Panen bersama waktu itu dihadiri Kepala Dinas Pertanian OKU, Kepala BPTP Sumsel, Danramil O1 Pengandonan, KODIM 0403 OKU, Kepala UPTD, Kabid Tanaman Pangan, para petugas lapang (PPL, POPT), Poktan dan petani di wilayah itu," ujarnya.
Panen tersebut, dilakukan pada hamparan 50 hektare dengan varietas dominan Ciherang dan hasil panen provitasnya kisaran 5,6-7,5 ton per ha GKG.
"Sebenarnya provitas ini belum optimal karena di beberapa tempat lainnya sudah bisa mencapai di atas 7,0 ton per ha," katanya.
(T.KR-EDO/Y008)
Berita Terkait
Pengamat: WSKT punya jam terbang tinggi garap infrastruktur IKN
Selasa, 20 Juni 2023 11:42 Wib
Pemprov Sumsel minta perbankan garap layanan digital hingga pelosok desa
Rabu, 9 November 2022 17:59 Wib
Pertama garap film horor, Fajar sampai harus kunjungi psikolog
Rabu, 14 September 2022 20:20 Wib
Wapres meminta pelaku ekonomi syariah garap ZIS
Rabu, 7 September 2022 23:11 Wib
BPR ajak perusahaan fintek kolaborasi garap UMKM
Minggu, 31 Juli 2022 20:23 Wib
Sumsel undang investor garap EBT panas bumi
Senin, 25 Juli 2022 21:31 Wib
Sumsel garap wisata kesehatan tingkatkan pelayanan Rumah Sakit
Kamis, 23 Juni 2022 22:51 Wib
BNI berpotensi garap perdagangan RI- Belanda senilai 5,47 miliar dolar AS
Sabtu, 21 Mei 2022 18:35 Wib