Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Dengan besaran tarif saat ini, tarif tenaga listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dinilai masih kompetitif bila dibandingkan dengan negara lain di ASEAN.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Antara di Jakarta, Rabu, data bulan Desember 2017 menunjukkan bahwa tarif tenaga listrik di Indonesia cukup bersaing bila dibandingkan dengan Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Vietnam.
Sebagaimana diketahui, besaran tarif rata-rata saat ini untuk pelanggan rumah tangga 450 VA sebesar Rp 415 per kWh, Rumah tangga 900 VA tidak mampu sebesar Rp 586 per kWh, Rumah tangga 900 VA mampu sebesar Rp 1.352 per kWh dan pelanggan non subsidi (tariff adjustment), sebesar Rp 1.467 per kWh.
Bila dikonversikan, tarif tenaga listrik di Indonesia untuk pengguna rumah tangga adalah 11 sen dolar AS (USD)/kWh, sementara di Thailand mencapai 12,7 sen USD/kWh, Singapura 16,73 sen USD/kWh, Filipina 15,61 sen USD/kWh. Tarif di Malaysia dan Vietnam untuk konsumen rumah tangga memang lebih murah, yakni masing-masing 9,34 sen USD/kWh dan 9,67 sen USD/kWh.
Untuk tenaga listrik konsumen bisnis menengah, tarif di Indonesia adalah 11 sen USD/kWh, lebih rendah dibandingkan Malaysia (12,68 sen USD/kWh), Singapura (11,88 sen USD/kWh), dan Vietnam (12,07 sen USD/kWh). Sementara tarif tenaga listrik untuk konsumen yang sama di Thailand dan Filipina lebih rendah, yakni 9,6 sen USD/kWh dan 9,44 sen USD/kWh.
Namun, untuk jenis pengguna bisnis besar, tarif tenaga listrik di Indonesia menjadi yang termurah se-ASEAN, yakni 8,36 sen USD/kWh, bila dibandingkan konsumen kelas yang sama di Singapura yang mencapai 11,62 sen USD/kWh, Vietnam 11,10 sen USD/kWh, Thailand 9,29 sen USD/kWh, Filipina 9,19 sen USD/kWh, dan Malaysia 8,96 sen USD/kWh.
Di samping itu, untuk jenis pengguna industri menengah, tarifnya di Indonesia sebesar 8,36 sen USD/kWh, lebih murah daripada tarif di Singapura yang mencapai 10,82 sen USD/kWh, Filipina 9,02 sen USD/kWh. Tarif ini sama dengan besaran tarif tenaga listrik kelas yang sama di Thailand, namun berada di atas Malaysia yang tarifnya 7,75 sen USD/kWh dan Vietnam 7,17 sen USD/kWh.
Tarif tenaga listrik pengguna industri besar yang sebesar 7,47 sen USD/kWh, hanya sedikit lebih tinggi dibanding Malaysia (7,24 sen USD/kWh) dan Vietnam (6,82 sen USD/kWh). Untuk kelas ini Singapura mematok tarif 10,53 sen USD/kWh, Filipina 8,96 sen USD/kWh, dan Thailand 8,36 sen USD/kWh.
(T.A072/A. Lazuardi)
Berita Terkait
Kendaraan listrik tanpa kabar keluhan selama Lebaran
Sabtu, 20 April 2024 8:34 Wib
Warga OKU demo sambil bawa alat elektronik rusak
Sabtu, 20 April 2024 6:37 Wib
Iran bantah pembangkit listrik Dimona Israel rusak akibat serangannya
Jumat, 19 April 2024 13:22 Wib
PLN sebut gangguan listrik di Baturaja karena jaringan tertimpa pohon
Jumat, 19 April 2024 7:42 Wib
PLN S2JB fasilitasi kenyamanan mudik pengguna kendaraan listrik
Rabu, 10 April 2024 2:25 Wib
Penggunaan SPKLU di rest area JTTS naik 50 persen
Selasa, 9 April 2024 18:49 Wib
Kota Bogor bakal jadi kota pertama dengan angkot listrik
Senin, 8 April 2024 11:05 Wib
PLN imbau warga pastikan kondisi listrik di rumah aman sebelum mudik
Jumat, 5 April 2024 12:23 Wib