DEX Indonesia segera bangun kilang minyak

id PT DEX Indonesia,kilang pengolahan minyak,berita palembang,berita sumsel,minyak mentah,DEX Indonesia

DEX Indonesia segera bangun kilang minyak

Arsip- Kilang Minyak . (ANTARA Sumsel/Feny Selly/I016)

Palembang (Antaranews Sumsel) - Perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pengolahan minyak mentah PT DEX Indonesia segera membangun kilang pengolahan minyak mentah di kawasan Tanjung Carat, Sumatera Selatan untuk memanfaatkan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api.

Chairman & Chief Executive Officer DEX Indonesia ETS Putera mengatakan pembangunan kilang minyak ini juga menjadi bukti bahwa KEK TAA di Sumsel akan benar-benar beroperasi dibawah kendali perusahaan daerah PT Sriwijaya Tanjung Carat (STC) dan PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS).

Ia menjelaskan kilang pengolahan minyak tersebut memiliki kapasitas hingga 100 ribu barel per hari (bph).

Selain itu, akan ada juga tangki penampungan minyak mentah dengan kapasitas hingga 13 juta barel serta jasa transportasi minyak mentah melalui pipa minyak.

Total investasi yang dikeluarkan DEX Indonesia untuk membangun infrastruktur tersebut berkisar 2,5 miliar dolar AS.

"Investasi dari DEX akan dimulai tahun ini, apalagi sejumlah perizinan yang dibutuhkan sudah rampung," kata dia.

Adapun status proyek saat ini yakni telah mendapatkan izin usaha dari Kementerian ESDM melalui BKPM untuk mendirikan kilang minyak di KEK Tanjung Api-api.

Direktur Utama PT Sriwijaya Mandiri Sumsel selaku pengelola KEK TAA, I Gede Bagus Surya Negara mengatakan, dirinya menjamin pada Maret 2018 sudah ada kegiatan administrsi di KEK TAA untuk mendukung program pelayanan satu pintu dengan target proses perizinan hanya tiga jam saja.

Menurutnya, hal ini sesuai dengan arahan Dewan Nasional KEK yang diketuai Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution meminta Sumsel segera membangun fasilitas infastruktur KEK di atas lahan yang sudah dibebaskan seluas 66,13 hektere.

"Presiden meminta KEK sudah jalan meski pembebasan lahan tahap satu baru tercapai 66,13 hektare dari total target 217 hektare," kata Surya yang sekaligus menjabat sebagai staf ahli Gubernur Sumsel ini.

Untuk itu, pada September hingga Juni 2017, Sumsel telah melakukan pematangan lahan untuk dijadikan lokasi kantor administrasi KEK dan sejumlah gedung pendukung lainnya.

"Harapannya, setelah diresmikan Presiden pada Juni 2018, sudah ada kegiatan reklamasi besar-besaran yakni penimbunan yang mengambil pasirnya dari laut mengggunakan kapal berkapasitas besar. Kurang lebih dibutuhkan waktu 1,5 tahun," ujar dia.

Dua lokasi reklamasi itu yakni di kawasan Tanjung Carat seluas 2.202 hektare dan kawasan Tanjung Api-Api seluas 2.030 hektare yang akan diproyeksikan menjadi pelabuhan dan kawasan industri.

Kawasan Tanjung Carat sebagai penunjang KEK TAA akan dihubungkan oleh kawasan hutan lindung pinjam pakai yang saat ini sedang diurus perizinannya.

Ia mengatakan pembangunan KEK TAA ini dipastikan akan terus berjalan karena pemerintah telah mendapatkan jaminan investasi kalangan swasta bidang usaha petrokimia, refenery, dan lainnya.

Sebanyak enam investor telah membuat MoU dengan Pemprov Sumsel di antaranya, PT Indorama, PT Pelindo, PT Pusri, PT Bank Sumsel Babel, dan PT Sriwijaya Tanjung Carat.

"Untuk tahap awal investor yang diperkirakan akan mengawalinya yakni perusahaan air minum lokal, pengolahan petrokimia PT Indorama, dan sejumlah perusahaan pengolahan minyak sawit dan karet," kata Surya.
(T.D019/B012)