Batang (ANTARA Sumsel) - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsudin menyatakan bahwa krisis buta aksara moral kini kian merajalela menimpa pada kalangan terdidik sehingga hal itu menjadi keprihatinan rakyat dan bangsa Indonesia.
"Kami 'mengelus dada' karena ternyata di negara Repbulik Indonesia masih merajalela krisis aksara moral. Ini berbahaya jika tidak bisa dicegah," katanya usai acara "Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Sakit Islam Muhammadiyah" di Batang, Jateng, Minggu.
Ia mengatakan bagi seseorang yang buta aksara latin atau membaca huruf hijaiyah mungkin masih mudah dientaskan.
"Akan tetapi, jika buta aksara moral bagi seseorang yang buta aksara moral menimpa pada orang terdidik dengan status gelar akademis sarjana 1, sarjana 2 (magister), dan sarjana 3 (doktor), bahkan profesor maka akan berbahaya," ucapnya.
Oleh karena, kata dia, organisasi Muhamadiyah akan mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) konsekuen untuk tidak tebang pilih dalam menangani kasus korupsi di negara Indonesia ini.
"Sebenarnya, etika saya tidak mau mengomentari orang-orang (melakukan tindak korupsi, red.). Hanya saja, kami mendorong KPK dan konsekuen jangan tebang pilih menangani kasus," ujarnya.
Ia minta pada lembaga Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis maupun memilih calon kepala daerah.
"Akan tetapi, organisasi Muhammadiyah akan memberikan arahan anggotanya untuk ikut aktif memilih calon yang memiliki integritas, amanah, dan dekat dengan muhammadiyah," tuturnya.
Berita Terkait
Din: Aksi bela Palestina simbol kebersamaan bangsa Indonesia
Minggu, 5 November 2023 11:37 Wib
Anies sambut dukungan Din Syamsudin
Jumat, 27 Oktober 2023 21:58 Wib
Din Syamsuddin kenang KH Ali Yafie sebagai sosok ulama fakih
Minggu, 26 Februari 2023 8:49 Wib
Din Syamsuddin siap turun ke jalan jika MUI dibubarkan
Senin, 22 November 2021 20:25 Wib
Saksi sebut Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin bapak asuh eks penyidik KPK
Senin, 20 September 2021 15:46 Wib
KPK akan perlihatkan semua bukti perkara Robin di persidangan
Selasa, 14 September 2021 14:05 Wib
Eks penyidik KPK akui terima suap kecuali dari Azis Syamsudin
Senin, 13 September 2021 13:58 Wib
Azis Syamsudin disebut beri Rp3,613 miliar ke penyidik KPK urus kasus
Senin, 13 September 2021 13:53 Wib