50 Bumdes miliki omset Rp500 juta

id bumdes, Anwar Sanusi, usaha, dana desa, omset, keuntungan, manajemen keuangan, organisasi

50 Bumdes miliki omset Rp500 juta

Ilustrasi - (ANTARA Sumsel)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Sekretaris Jenderal Kementerian Desa  Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Anwar Sanusi mengatakan sebanyak 50 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah memiliki omzet di atas Rp500 juta per tahun, bahkan mencapai miliaran rupiah.

"Seperti halnya Desa Ponggok, BUMDes-nya mampu meraih omzet hingga Rp12 miliar per tahun," ujar Anwar di Jakarta, Senin.

Ia meyakini, konsep BUMDes yang digarap serius akan mampu menyerap tenaga kerja penuh waktu secara signifikan. Hal tersebut tentu akan menekan arus urbanisasi di desa.

"Kalau BUMDes bisa terus dikembangkan, malah sangat efektif menahan arus urbanisasi. Karena bukan paruh waktu, tapi 'full time'," katanya.

"Kita lakukan monitoring terkait pengembangan BUMDes-BUMDes, kita deteksi persoalannya apa, dimana. Apakah dari sisi manajemen keuangan, organisasi, atau pemasaran. Ini kita carikan solusi."

Ia mengakui, masih banyak desa yang belum mengetahui bisnis apa yang dikelola sehingga sebagian besar memilih usaha simpan pinjam.

Untuk itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah bekerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam rangka pengembangan BUMDes.

"Makanya kita gandeng juga forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) untuk kita mendampingi BUMDes.".

Ia melanjutkan, hadirnya BUMDes pada prinsipnya tidak boleh mematikan usaha masyarakat setempat. Justru BUMDes harus mampu menjadi wadah yang merangkul dan mengembangkan potensi dan usaha masyarakat desa.

"BUMDes tidak boleh jadi predator masyarakat. BUMDes itu untuk kepentingan bersama, bukan untuk merugikan," kata dia.

Saat ini, pihaknya melakukan pemetaan terkait BUMDes-BUMDes yang tengah berkembang serta menganalisis pengaruh kehadiran BUMDes pada peningkatan ekonomi desa setempat.

Selain itu juga akan dikembangkan e-BUMdes sebagai wadah pembelajaran pengembangan BUMDes secara online.

"Kami ingin seluruh desa punya BUMDes. Target tahun 2018 semua desa juga punya akses untuk ke e-BUMDes," kata dia.