Bios 44 diperkenalkan kepada masyarakat Muratara

Palembang (ANTARA Sumsel) - Korem 044 Garuda Dempo memperkenalkan cairan penyubur atau Bios 44 kepada masayarakat di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan melalui sosialisasi karena produk itu sangat bermanfaat bagi petani.

Kapenrem 044 Garuda Dempo Mayor Inf Aris Barunawan di Palembang, Jumat mengatakan, sosialisasi Bios 44 tersebut dilaksanakan Kodim 0406 Musi Rawas di Desa Sei Gemang, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara.

Pentingnya memperkenalkan Bios 44 itu karena cairan tersebut dapat meningkatkan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan serta sebagai solusi penyubur tanah bekas tambang terus disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Menurut dia, sosialisasi sendiri dilaksanakan bekerja sama dengan PT Perkebunan Kelapa Sawit London Sumatera karena di daerah tersebut banyak terdapat perkebunan.

Program pengenalan Bios 44 ini telah dilakukan sejak tahun lalu khususnya dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, ujar dia.

Namun, sekarang ini terus berkembang pada sektor pertanian,perkebunan, peternakan dan perikanan yang sudah dilakukan sosialisasi hampir di seluruh wilayah Sumsel, ujar dia.

Dia mengatakan, kegiatan sosialisasi penggunaan cairan di wilayah Kodim 0406/Musi Rawas itu, disampaikan Serda Adi Santoso yang dihadiri lebih dari 250 orang dan disambut antusias warga di daerah tersebut.

Dengan diberikannya pengertian pentingnya Bios 44 sehingga masyarakat dan perusahaan berkeinginan untuk menggunakan cairan sebagai pengganti pupuk anorganik tersebut.

Sementara Komandan Kodim 0406/Mura Letkol Kav Dodi Syamsurizal yang diwakili Danramil 406-02/Rawas Ulu Kapten Inf Agus Cahyono mengatakan, tujuan sosialisasi selain memperkenalkan Bios 44 kepada masyarakat, juga sebagai upaya mempererat hubungan silaturahim.

Dengan adanya hubungan erat maka akan semakin terwujud kemanunggalan TNI dan Rakyat, tambah dia.

Bios 44 adalah Bio Struktur (Dekomposer gambut) merupakan agen hayati yang dapat mempercepat proses pembusukan material organik lahan gambut.

Selain mengatasi kebakaran lahan gambut juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan dan menetralisasi limbah sawit serta menyuburkan lahan bekas tambang.