Belasan senjata api rakitan mirip aslinya

id senjata api rakitan, pembuatan, tersangka, fn, revolper, Asep Mulyana, senpi

Belasan senjata api rakitan mirip aslinya

Ilustrasi- Senjata rakitan (ANTARA FOTO)

Cianjur (ANTARA Sumsel)- Satreskrim Polres Cianjur, Jawa Barat, temukan belasan pucuk senjata api rakitan berbagai jenis dan hampir mirip aslinya seperti FN dan revolver yang dibuat pelaku Asep Mulyana warga Kecamatan Cisaat, Sukabumi.

"Mereka membuat senjata dengan alat sederhana dengan berbekal sketsa serta buku merakit senjata. Senjata yang dibuat berbagai jenis mulai dari revolver, one shoot one gun, serta senjata laras pendek lainnya," kata Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Benny Cahyadi pada wartawan Selasa.

Dia menjelaskan, pelaku juga mahir membuat senjata berukuran kecil menyerupai pulpen atau pen gun, namun pihaknya masih mengembangkan keberadaan pen gun yang sudah beredar di sejumlah wilayah.

Harga yang ditawarkan untuk satu pucuk senjata api berkisar antara Rp 2,5 juta untuk one shoot one gun sampai Rp 6 juta untuk revolver dan FN rakitan dari airshopgun. Senjata rakitan itu, dijual pada orang tertentu yang sebagian besar pelaku tindak kriminal.

Untuk membuat senjata api, pelaku menggunakan alat-alat untuk mengolah besi termasuk untuk membuat peluru tajam karena pelaku sempat bekerja di bengkel besi. Pelaku mengerjakan pesanan di dalam rumah merangkap bengkel dengan bahan yang didapat dari toko besi.

Dari keterangan pelaku, tambah dia, sudah merakit senjata sejak dua tahun yang lalu. Setiap pesanan senjata api jenis one shoot one gun, pelaku hanya membutuhkan waktu dua minggu untuk merakit hingga selesai.

"Pelaku belajar secara otodidak, sehingga dengan mudah membuat senjata beserta pelurunya. Ini dalam pengembangan karena ratusan butir peluru sudah dibuat tidak hanya senjatanya. Kami pastikan masih bantak tersangka dalam kasus ini," katanya.

Heri (43) seorang pelaku yang selama ini bertugas mencari pembeli, mengatakan, telah menjual lima unit senjata api berbagai jenis pada satu orang bernama Asep Lala yang mengaku ketua Ormas di Sukabumi.  
"Selama ini, saya hanya mendapat pesanan dari satu orang sebanyak lima pucuk senjata. Dari satu senjata yang terjual saya mendapat keuntungan Rp500 ribu. Alasannya untuk jaga-jaga selama mengamankan terminal di Sukabumi," katanya.