Kendari (Antarasumsel.com) - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr Nasaruddin Umar, MA mengatakan Ramadhan paling aman berada di Indonesia dibanding sejumlah negara-negara Islam di Timur Tengah.
Pernyataan Nasaruddin itu disampaikan saat menghadiri dialog kebangsaan yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tenggara dengan melibatkan mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Universitas Haluoleo di Kendari, Kamis.
Mantan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia itu mengatakan bahwa keharmonisan antarumat beragama di Indoensia sudah berjalan sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam, dan itu terus dipertahankan hingga saat ini.
"Tidak salah bila beberapa negara Islam di Timur Tengah termasuk di Arab Saudi bangga dengan Indonesia dengan beberapa agama dan penganut kepercayaan, namun tetap rukun-rukun saja," ujarnya.
Ia menyebut negara Palestina dan negara di Timur Tengah lainnya yang penduduknya Muslim dalam menyambut puasa Ramadhan justru akan sulit melaksanakan rangkaian ibadah karena kondisi keamanan negara yang tidak aman.
Saat ini, kata Nasaruddin, sejumlah negara mengklaim bahwa Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim terbesar di dunia menjadi kiblat terkait kerukunan ummat beragama.
Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia dianggap paling maju dan berkembang bersama negara Turki dan Arab Saudi yang pertumbuhannya bisa mencapai enam persen per tahun.
Sedangkan negara lain seperti Malaysia, Singapura dan beberapa negara Islam lainnya perekonomian Islam hanya mampu tumbuh di atas 2-3 persen per tahun.
"Meskipun di daerah ini banyak umat agama lain, namun selama ini tidak pernah ada gesekan horizontal antara umat beragama," katanya.
Ia meminta mahasiswa yang tergabung dalam LDK menjadi pioner terus menyosialisasikan terkait paham radikalisme dan terorisme, dengan tetap mempertahankan kerukunan umat beragama di Sultra yang merupakan daerah teraman.
"Agar itu bisa terwujud, maka semua pihak harus amampu merangkul semua elemen masyarakat, baik tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama dari agama manapun dia untuk bersatu badu memerangi paham-paham yang dapat memecah belah kesatuan NKRI," ujarnya.
Berita Terkait
Saat imami shalat subuh, seorang Dewan Hakim MTQ Sulsel wafat
Minggu, 5 Mei 2024 12:32 Wib
Karena malu, DS dan DR buang bayi 5 bulan
Senin, 29 April 2024 15:09 Wib
Diary salah satu cara hilangkan galau
Minggu, 28 April 2024 23:55 Wib
Ahli paparkan metode penyembuhan kanker darah dengan cangkok sel punca
Senin, 22 April 2024 14:47 Wib
Ternyata pola makan tak sehat faktor utama penyakit jantung
Rabu, 27 Maret 2024 9:28 Wib
Tidur yang baik hanya memerlukan waktu awal 5-15 menit
Senin, 25 Maret 2024 16:31 Wib
Perhatikan ada atau tidaknya cairan dari payudara saat SADARI
Rabu, 13 Maret 2024 17:08 Wib
Kejati Sumsel ikut gencarkan penanganan stunting dan kemiskinan
Jumat, 26 Januari 2024 15:49 Wib