New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang dipantau secara cermat pada sore hari.
Yellen akan berbicara di Universitas Michigan Ford School Of Public Policy pada Senin sore dan diperkirakan akan memberikan informasi lebih lanjut tentang langkah-langkah kenaikan suku bunga Fed berikutnya.
Sementara itu, investor masih mencerna laporan penggajian atau payroll non pertanian yang bervariasi.
Data penggajian non pertanian (non-farm payrolls/NFL) AS menunjukkan bahwa total lapangan kerja non pertanian naik 98.000 pada Maret, jauh di bawah perkiraan pasar 180.000, dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,5 persen pada Maret, menurut Departemen Tenaga Kerja, Jumat (7/4).
Total lapangan kerja non pertanian farm payroll naik tipis sebesar 98.000, jauh di bawah perkiraan pasar 180.000, namun tingkat pengangguran menurun menjadi 4,5 persen pada Maret, menurut Departemen Tenaga Kerja Jumat.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0603 dolar AS dari 1,0586 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,2424 dolar AS dari 1,2371 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7504 dolar AS dari 0,7500 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,89 yen Jepang, lebih rendah dari 111,29 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0079 franc Swiss dari 1,0096 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3330 dolar Kanada dari 1,3416 dolar Kanada.
Berita Terkait
Kurs rupiah alami tekanan pasca pengumuman rapat The Fed
Rabu, 8 Mei 2024 12:00 Wib
Analis perkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak datar
Selasa, 7 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
Menimbang opsi terbaik menjaga kestabilan rupiah
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Rupiah turun di tengah pasar tunggu rilis inflasi domestik
Senin, 1 April 2024 10:02 Wib
Kurs rupiah merosot setelah rilis notulensi FOMC AS
Kamis, 22 Februari 2024 10:58 Wib
Rupiah cenderung menguat sebab meningkatnyasentimen risk-on di China
Rabu, 24 Januari 2024 9:45 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi sentimen penurunan suku bunga AS
Senin, 22 Januari 2024 9:51 Wib