Pedagang buah musiman di Palembang bermunculan

id pedaang musiman, pedagang buah musiman, pedagang buah duku, durian, buah

Pedagang buah musiman di Palembang bermunculan

Buah durian mulai banjiri pasar Palembang (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

...Pedagang buah musiman itu menggelar barang dagangannya di lapak kaki lima, trotoar jalan, dan di mobil bak terbuka...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Pedagang buah musiman seperti duku dan durian bermunculan di Kota Palembang, karena pasokan buah tersebut dari sentra produksi sejumlah daerah Sumatera Selatan pada Januari 2015 ini berlimpah.

Pantauan di sejumlah pasar tradisional, dan jalan menuju kawasan permukiman penduduk di Palembang, Jumat, tampak pedagang buah duku dan durian dapat dengan mudah ditemui.

Pedagang buah musiman itu menggelar barang dagangannya di lapak kaki lima, trotoar jalan, dan di mobil bak terbuka.

Salah seorang pedagang buah durian, Sumadi mengatakan, dalam sebulan terakhir sejumlah daerah sedang mengalami panen besar-besaran buah musiman ini, sehingga pasokannya berlimpah.

Kondisi pasokan berlimpah, merupakan momentum yang tepat untuk dimanfaatkan berjualan buah musiman itu karena bisa diperoleh dengan harga murah dan menjualnya tidak terlalu sulit karena harga yang ditawarkan kepada pembeli cukup terjangkau.

Dalam kondisi pasokan berlimpah sekarang ini, buah durian bisa dijual dengan harga Rp7.000 hingga Rp17.500 per buah tergantung ukurannya, katanya.

Sementara pedagang buah musiman lainnya, Ahmed mengatakan, selain buah durian sekarang ini Kota Palembang sedang banyak pasokan buah duku.

Buah duku yang meramaikan pasaran buah di kota yang dikenal dengan ikon Jembatan Ampera ini sebagian besar berasal dari Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Dalam kondisi sekarang ini, buah duku dijual dalam posisi harga tidak terlalu anjlok karena belum terlalu "membajiri" ibu kota provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu yakni berkisar Rp11.000 hingga Rp15.000 per kilogramnya.

Harga jual buah duku tersebut kemungkinan akan terus mengalami penurunan seiring mengalirnya pasokan buah tersebut dari sentra produksinya, ujarnya.