360 siswa sekolah luar biasa ikuti lomba OSN XII

id 360,siswa,360 siswa sekolah luar biasa ikuti lomba ons XII

..... Sekitar 360 siswa sekolah luar biasa ( berkebutuhan khusus) akan mengikuti berbagai lomba dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) XII di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung pada 2-8 September 2013.....
Jakarta (Antara) - Sekitar 360 siswa sekolah luar biasa ( berkebutuhan khusus) akan mengikuti berbagai lomba dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) XII di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung pada 2-8 September 2013.

"Meskipun berkebutuhan khusus tapi mereka tidak kalah dengan yang lain," ujar perwakilan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPKLK) Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sri Yuniati di Jakarta, Jumat.

Sri menjelaskan siswa dari Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) akan mengikuti tiga mata bidang lomba, sementara untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) terdapat lima mata bidang lomba.

"Jadi total ada delapan mata bidang lomba yang akan dilombakan," kata Sri.

Adapun delapan mata bidang lompa yang dikompetisikan adalah Olimpiade Matematika Inklusi yang mengadakan sekolah inklusi SDLB, olimpiade IPS untuk SDLB, olimpiade Matematika untuk SMPLB, Cerdas Cermat Mipa untuk SDLB dan SMPLB, IT Komputer, dan Kewirausahaan.

"Untuk SDLB dan SMPLB yang mengikuti kompetisi ini adalah anak yang tuna wicara, tuna netra, tuna daksa, serta autis," jelas Sri.

Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik PPKLK Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Masitoh menjelaskan bahwa untuk SMALB akan terbagi dalam tiga kelompok.

"Pelajar dengan tuna daksa ringan akan melombakan karya ilmiah, pelajar dengan tuna netra akan berkompetisi dalam mata pelajaran Matematika dan pelajar dengan tuna rungu akan berkompetisi dalam mata pelajaran IPA," jelas Masitoh.

Lebih lanjut Masitoh menjelaskan bahwa dari 360 siswa berkebutuhan khusus, 96 di antaranya adalah siswa SMALB yang akan memamerkan karya ilmiah mereka yang terbuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan mereka, produk itu juga akan dipresentasikan, bagaimana cara mengolahnya dan seterusnya.

Lebih lanjut Masitoh menjelaskan bahwa penilaian untuk pemenang tidak hanya ditentukan oleh juri, karena untuk pemenang favorit akan dipilih oleh para pengunjung dan peserta dari provinsi lain.(Antara)