Menko Polhukam: Polisi siaga satu Nabire

id Djoko Suyanto, siaga satu nabire, tragedi nabire

Menko Polhukam: Polisi siaga satu Nabire

Djoko Suyanto (FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, menyatakan Polda Papua telah menetapkan siaga satu di Nabire, Papua, terkait insiden keributan antar suporter pada pertandingan tinju Bupati Nabire Cup di GOR Kota Lama, Nabire, Minggu (14/7) malam, hingga menyebabkan 18 orang meninggal dunia.

"Saat ini situasi Nabire aman. Polda Papua telah menetapkan status siaga 1 di Nabire," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, Kapolda Papua bersama Karo Ops Polda Papua, Kabid Propam, Kasat Brimob, Dir Krim Um, Dir IPP dan Kabid Dokkes Polda Papua telah terbang dari Jayapura menuju ke Nabire untuk meninjau lokasi kejadian dan membantu Polres Nabire, Bupati dan Muspida untuk melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat di Nabire.

Djoko menceritakan kronologis peristiwa yang terjadi pada Minggu malam (14/7) sekitar pukul 22.00 WIT, dimana insiden keributan antar suporter pada pertandingan tinju Bupati Nabire Cup dipicu oleh kekesalan pendukung petinju Yulianus Pigome (Sasana Mawa, koordinator: Alipin Pigai, yang berasal dari Suku Mee) yang kalah angka atas Alpius Rumkoren (Sasana Persada, koordinator: Maran, Suku Biak).

Suporter saling berkelahi pada saat penyerahan hadiah yang mengakibatkan kepanikan diantara para penonton, dan berebut keluar gedung.

Akibat kejadian tersebut, lanjut Menko Polhukam, sebanyak 18 orang meninggal, 11 orang diantaranya wanita dan tujuh orang lainnya laki-laki. Sebagian besar tewas terinjak-injak akibat berebut keluar dari GOR.

"Korban saat ini berada di Kamar Jenazah RS Nabire," ujarnya.

Menurut dia, pertandingan tinju Bupati Nabire Cup berlangsung selama enam hari dan sebelumnya berlangsung aman tanpa adanya insiden. Polres Nabire pun telah menerjunkan 100 personel untuk mengamankan acara, namun kalah jumlah dan tidak dapat mengendalikan situasi keributan pada saat pertandingan final yang dihadiri lebih dari 1.000 penonton.

"Situasi baru dapat dikendalikan pada pukul 24.00 WIT, dengan dukungan personel dari Polres Nabire dan Kodim. Namun, saat ini situasi sudah kondusif," tuturnya.(rr)