UWRF 2013 catat rekor jumlah peserta

id bali, ubud

UWRF 2013 catat rekor jumlah peserta

Ilustrasi.(FOTO ANTARA)

Denpasar (ANTARA Sumsel) - "Ubud Writers and Readers Festival" (UWRF) tahun 2013 di Kabupaten Gianyar, Bali, mencatat rekor jumlah peserta yang mencapai 647 orang penulis.

"Hingga penutupan akhir Januari 2013 pengiriman karya untuk seleksi mencapai ratusan dari berbagai daerah di Indonesia," kata Manajer Pengembangan Komunitas UWRF Kadek Purnami dalam keterangan persnya di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, jumlah peserta penulisan dalam rangkaian perayaan HUT ke-10 UWRF di luar dugaan.

Pada awal kegiatan itu digelar pada 2010 pesertanya sangat terbatas. Pada 2010 jumlah peserta mencapai 105 penulis. Kemudian meningkat pada 2011 dan 2012, masing-masing 235 dan 279 penulis.

"Penyelanggaraan tahun ini kami perkirakan hanya sekitar 300 penulis. Namun ternyata  mencapai 647 orang," ujar Purnami.

Ia menjelaskan bahwa 647 peserta itu berasal dari 120 kota. DKI Jakarta menempati posisi teratas dengan 54 penulis.

"Hal itu menunjukkan bahwa UWRF semakin dipercaya dan dikenal sebagai ajang lomba sastra bergengsi oleh para penulis," katanya.

Ia menilai tingginya minat peserta itu sebagai bukti kesungguhan UWRF untuk menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai komunitas sastra dan budaya di berbagai belahan Indonesia.

Setiap tahun UWRF bekerja sama dengan komunitas setempat menyelenggarakan acara kesusastraan paling sedikit enam kota di luar Bali.

Bahkan pada 2012, UWRF menggelar lokakarya manajemen festival bekerja sama dengan Komunitas Budaya Siku Keluang di Riau. Lokakarya tersebut bertujuan agar semakin banyak muncul festival-festival kesusastraan di seluruh Indonesia.

Pada 2013, lokakarya serupa rencananya akan diselenggarakan di Banjarmasin dan Padang.

"Kami ingin agar setiap daerah mampu menyelenggarakan festival sastranya sendiri yang memberi ruang pada kekayaan warisan budaya dan kekhasan bahasa ucap daerah tersebut, sehingga dunia akan  bisa melihat bahwa Indonesia adalah sebuah wilayah dengan khasanah kesusastraan yang kaya, beragam, dan berkualitas," kata pendiri dan Direktur UWRF Janet De Neefe. (ANT)