Burung Paok Kerinci terancam punah

id burung, terancam punah, kerinci

...Di Gunung Kerinci telah teridentifikasi 58 jenis burung liar dan ditemukan salah satu jenis burung langka dan terancam punah...
Jambi, (ANTARA News) - Habitat satwa langka di Kabupaten Kerinci terancam punah khususnya jenis burung Paok Schneider, lantaran ulah masyarakat yang tidak peduli dengan keseimbangan alam.
  
"Di Gunung Kerinci telah teridentifikasi 58 jenis burung liar dan ditemukan salah satu jenis burung langka dan terancam punah," kata mahasiswa peneliti dari Uiversitas Negeri Yogyakarta (UNY), Zulkarnain, Selasa.
  
Penelitian ini dilaksanakan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari tiga orang. Yakni,  Zulkarnaen (22), Waskitu Kukuh (22) dan Syahim Basyari (21) serta satu orang anggota dari KBC (Kerinci Bird Watching Club Kerinci) Igun (23).
  
Penelitian ini dibiayai RUFORD SMALL GREEN (Lembaga Konservasi Fauna Inggris) dan dilaksanakan awal November hingga akhir Desember tahun 2011 lalu.
  
Menurut Zulkarnain, daerah yang paling rawan kerusakan habitat satwa di Kerinci adalah daerah Kayu Aro (Area Gunung Kerinci), Rawa Bento (Gunung Tujuh) dan Muara Emat. Zulkarnaeinm selaku ketua kelompok peneliti dari Universitas Negeri Yogyakarta, mengatakan, tiga daerah ini merupakan daerah penting habitat satwa jenis burung langk, yakni burung Paok Schneider.
  
"Selama 70 tahun terakhir tidak ditemukan di daerah lain," bebernya.
  
Selain itu, Rawa Bento Kecamatan Gunung Tujuh juga menjadi tempat singgah puluhan ribu jenis burung pengembara dari Rusia. Itik Gunung yang hidup di danau dataran tinggi keberadaannya baru ditemukan di tempat ini.
  
"Selama 70 tahun terakhir di Muara Emat merupakan habitat hidup burung jenis Rangkong/Enggang," ucapnya.
  
Setidaknya ada 75 jenis burung Rangkong yang teridentifikasi di daerah ini dan ketiga daerah tersebut semakin rawan oleh perusakan yang dilakukan manusia. Seperti perambahan hutan, pengalihan lahan hutan menjadi lahan pertanian dan penebangan hutan liar.
  
Peran aktif dari Pemerintah Kabupaten Kerinci sangat dibutuhkan, sebab tingkat perusakan habitat satwa khususnya burung telah mencapai titik yang sangat memprihatinkan.
  
"Tidak tertutup kemungkinan dalam 10 tahun ke depan semua jenis satwa burung di Kerinci akan pindah dan hilang dari Kerinci," ungkap Zulkarnain.
  
Beberapa jenis satwa burung langka yang tidak ada di daerah lain, bahkan negara lain tapi ditemukan di Kerinci.(ANT/KR-YJ/M033)