Kapolda prihatin aksi pembunuhan sadis di Medan

id Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Mapolrestabes Medan, kasus pembunuhan, pembunan sadis,

Kapolda prihatin aksi pembunuhan sadis di Medan

Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel (tengah) (ANTARA/Septianda Perdana/Ang)

Medan (Antarasumsel.com) - Kapolda Sumatera Utara menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap aksi pembunuhan sadis yang terjadi akhir-akhir ini di Medan.

"Saya prihatin dua hari merilis kasus pembunuhan yang tidak pernah didengar," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, dalam pemaparan kasus pembakaran, di Mapolrestabes Medan, Selasa.

Polda, menurut dia, berupaya meningkatkan rasa aman di Sumatera Utara (Sumut) supaya kegiatan masyarakat bisa berjalan dengan baik, aktivitas lancar, sehingga masyarakat bisa meningkatkan kualitas, yang aman dan damai.

Kapolda menyerukan kepada seluruh masyarakat agar Stop Kekerasan Terhadap Anak.

"Ini bukan hanya kasus pembunuhan, tapi juga kejahatan terhadap anak dan kemanusiaan," kata Irjen Pol Amelza.

Sebelumnya, pihak kepolisian menetapkan empat orang tersangka dalam peristiwa pembunuhan Riyanto dan keluarganya di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Sumut.

Tersangka utama adalah Andi Lala yang menjadi inisiator, sekaligus eksekutor pembunuhan.

Tersangka kedua adalah Roni Anggara yang juga berperan sebagai eksekutor dan membunuh anak-anak Riyanto.

Sedangkan dua tersangka lain adalah Andi Saputra yang ikut mendatangi rumah Riyanto dan Riki yang menjadi penadah yang ditangkap di Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.

Andi Lala ditangkap pada 15 April 2017 di kawasan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Roni Anggara ditangkap pada 11 April 2017 di kawasan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang. Sedangkan Andi Saputra ditangkap pada 12 April di kawasan Air Batu, Kabupaten Asahan.

Warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli dikagetkan karena adanya lima warga yang ditemukan tewas pada Minggu (9/4) pagi.

Kelima korban yang tewas diketahui Rianto (40) dan isterinya Riyani (35), dua anaknya Syafa Fadillah Hinaya (15) dan Gilang Laksono (11) dan mertuanya bernama Marni (60).

Selain itu, puteri bungsu korban bernama Kinara (5) ditemukan dalam kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.

Kemudian, Polrestabes Medan mengamankan lima pelaku pembakaran satu keluarga di Jalan Milala Simpang Jalan Gardu, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan yang menewaskan empat korban jiwa.

Kelima pelaku itu, yakni JMG,  NG, MG,CNB dan RSG.

Tersangka JMG nekad membakar rumah korban, karena sudah cukup lama menaruh dendam terhadap Marita, karena masalah jual beli tanah.

Kebakaran dua unit rumah permanen di Jalan Milala, Kelurahan Sidomulyo, Lingkungan I, Kecamatan Medan Tuntungan, Rabu (5/4) sekitar pukul 05.30 WIB, menyebabkan empat orang penghuni rumah tewas terbakar.

Keempat korban itu, masing-masing, Marita Sinuhaji (58) Prengki (31) (anak laki-laki Marita Sinuhaji), Selvy (5) dan Kristin (3) (anak dari Prengki).