Disperindagsar Musirawas jual tiga jenis sembako murah

id Disperindagsar Musirawas, pemkab musirawas, sembako, bahan pokok, sembako murah

Disperindagsar Musirawas jual tiga jenis sembako murah

Ilustrasi - Suasana pembelian paket sembako murah yang dijual di pasar murah Lapang Rumah Susun Palembang, Senin (13/8). (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, menjual tiga jenis bahan pokok yaitu minyak goreng, tepung terigu dan gula pasir pada pasar murah di beberapa kecamatan daerah itu.

Kepala Disperindag Musirawas Bambang Hermanto, Jumat mengatakan ketiga bahan pokok itu harga sangat tinggi dipasaran bebas, sedangkan beras tidak dijual pada pasar murah itu karena harganya stabil.

Ia menjelaskan saat ini pihaknya telah menyiapkan sekitar 4.000 paket sembako murah yang nilai jualnya dipasaran bebas mencapai Rp73 ribu, namun hanya dijual Rp55 ribu per paket.

Isi paket sembako itu terdiri atas minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu masing-masing dua kilogram, ketiga jenis bahan makanan itu dijual dipasaran bebas harga tak terjangkau masyarakat kecil menengah.

Seperti gula pasir dijual pedagang di pasar bebas Rp14.500 per dari sebelumnya Rp12 ribu per kilogram, minyak goreng dalam kemasan di jual Rp13.500 dari sebelumnya Rp11.500 per kilogram dan tepung terigu dijual Rp10 ribu dari sebelumnya Rp8.000 per kilogram.

Melihat harga jula pedagang cukup tinggi itu, pemerintah Kabupaten Musirawas mengambil langkah dengan menggelar pasar murah di 14 kecamatan khususnya untuk masyarakat kecil dan menengah.

Tahap pertama ini baru digelar pada dua kecamatan yaitu di Kecamatan Terawas dan Kecamatan Selangit dengan menyalurkan sekitar 4.000 paket sembako, hal itu juga kerja sama dengan perusahaan swasta setempat.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan para camat dan kepala desa untuk menjaring pembeli berstatus kurang mampu menjadi prioritas, sehingga program paar murah itu akan tepat sasaran.

Target pembukaan pasar murah itu setiap dua kecamatan digelar dua hari, setelah itu akan berpindah pada kecamatan lain dan lokasi pasar murah itu diserahkan pada camat masing-masing agar mudah dijangkau masyarakat.

"Kita juga menyampaikan kepada bupati bahwa yang terlibat dalam kegoatan pasar murah itu ada beberapa perusahaan besar yang bergerak disektor perkebunan besar, perbankan dan perusahaan minyak dan gas bumi setempat," jelasnya.

Pemerintah daerah tidak mematok jumlah partisipasi perusahaan itu yang jelas sesuai kemapuan masing-masing, dengan demikian keberadaan perusahaan bisa dirasakan oleh masyarakat setempat melalui kegiatan pasar murah tersebut, ujarnya.

Tujuan digelar pasar murah itu antara lain membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam menjalan ibadah puasa, terutama kalangan masyarakat yang daya belinya terbatas seiring dengan kenaikan harga bahan pokok di sejumlah pasar di wilayah itu.

Selain itu mengendalikan harga bahan pokok agar jangan terus melambung, dengan adanya pasar murah itu tidak mematikan usaha pedagang biasa, namun bila menggelar operasi pasar akan berdampak kurang baik terhadap pedagang di pasar tradisional setempat, ujarnya.

Salah seorang camat menyambut baik diselenggarakannya pasar murah itu karena di wilayahnya telah terdaftar sekitar 400-an masyarakat pra sejahtra yang sudah terjaring dalam program paar murah tersebut.

"Respon masyarakat cukup antusias menyambut pasar murah itu karena harganya disubsidi mestinya setiap paket seharga Rp73 ribu, namun hanya dijual Rp55 ribu per paket," kata Yudi camat Selangit setempat.