Harga karet naik tapi produksi menurun

id karet, petani karet, tanaman karet, harga karet naik, produksi karet turun

Harga karet naik tapi produksi menurun

Ilustrasi - Menyadap karet (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Harga komoditas karet di Kecamatan Sosoh Buay Rayap Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, sejak sepekan terakhir mengalami kenaikkan dari Rp5.100 menjadi Rp6.300 per kilogram, tapi di sisi lain produksi petani menurun dampak musim hujan.

"Sejak musim hujan hasil kebun karet untuk lahan seluas satu hektare (Ha) hanya sekitar 30 kilogram (kg). Biasanya bisa memperoleh getah mencapai 100 kg per Ha," kata Lukman, salah seorang petani Desa Penyandingan di Baturaja, Rabu.

Menurut dia, menurunnya produksi karet karena pengaruh musim penghujan dimana getah bercampur dengan air sehingga perolehannya sedikit.

"Di daerah kami harga karet naik menjadi Rp6.000 per kg dari sebelumnya Rp5.000 per kg. Namun, sayangnya hasil yang didapat juga sama menurun," kata Samsi petani asal Kecamatan Lubuk Raja menambahkan.

Ia mengemukakan, kenaikan harga karet terjadi sejak sepekan terakhir tersebut, tidak seiring dengan hasil produksi yang diperoleh saat ini lebih sedikit dari sebelumnya.

Hal tersebut, kata dia, juga disebabkan musim penghujan yang membuat hasil karet menjadi menurun, karena tempat penampungan getah di pohon banyak diisi air hujan.

"Selain itu, banyaknya daun yang gugur juga membuat getah keluar dari pohon menjadi sedikit," ujarnya.