Ini kendala UN berbasis komputer

id un, ujian cbt, ujian nasional, ujian berbasis komputer

Ini kendala UN berbasis komputer

Siswa SMA Negeri 5 Palembang bersiap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Senin. Sebanyak 33 persen sekolah SMP dan SMA di Palembang sudah menerapkan pola ini. (Foto Antarasumsel.com/16/Dolly Rosana)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di sejumlah Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Palembang masih terkendala sarana dan prasarana sehingga tidak dapat dilakukan serentak dalam satu waktu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kota Palembang Ahmad Zulinto di Palembang, Selasa, mengatakan, pelaksaan ujian terpaksa dilakukan dalam tiga sesi yakni dua sesi di pagi hari dan satu sesi di sore hari karena keterbatasan jumlah komputer yang hanya 90 unit.

"Dari pusat sudah mengaturnya bisa seperti itu, jadi jika siswanya banyak bisa tiga sesi, tapi jika siswanya sedikit bisa dua sesi saja. Sementara di SMA Negeri 5 ini ada 249 siswa," kata dia.

Lantaran itu, setiap hari hanya diujikan satu mata pelajaran sehingga masa ujian menjadi enam hari yakni Senin (4/4) hingga Kamis (7/4), dan Senin (11/4) - Selasa (12/4).

Peserta Ujian Nasional ini dibagi dalam tiga sesi waktu, yakni pukul 7.30-9.30 WIB, 10.30-12.30 WIB, dan 14.00-15.00 WIB.

"Harapannya, ke depan bakal ada bantuan sarana dan prasarana sehingga tidak perlu ada ujian di siang hari. Ini berkaitan dengan tingkat kesegaran siswa," kata dia.

Untuk itu, pemerintah kota sangat mendukung jika Komite Sekolah berinisiatif membantu kebutuhan sekolah seperti menyumbang beberapa unit komputer seperti yang terjadi di SMA Negeri 5 Palembang.

"Namun, ini untuk sekolah yang mampu. Jika tidak mampu tidak usah dipaksakan karena secara manual masih diperbolehkan. Tapi ke depan, semua sekolah harus didorong menggelar UN Berbasis Komputer karena ini mendekatkan dengan dunia anak saat ini," kata Zulinto.

Rafikah siswa kelas 12 IPA 4 mengatakan lebih menginginkan ujian digelar pada pagi hari karena merasa bakal lebih segar dalam mengerjakan soal-soal ujian.

"Mau bagaimana lagi, saya mendapatkan bagian pada sesi kedua. Tapi tidak apa, jadi bisa belajar sebentar di pagi harinya," kata dia.

Sebanyak 34 sekolah SMP dan SMA di Palembang menggelar UN Berbasis Komputer tahun ini atau mencapai 33 persen dari total sekolah atau sekitar 66 persen dari jumlah siswa untuk SMA dan 19 persen untuk SMP.

Pada tahun ini untuk kali pertama SMA Negeri menggelar UN Berbasis Komputer setelah tahun lalu hanya SMA Xaverius 1 Palembang yang mampu melaksanakannya.