KOI: OCA tetap dukung Indonesia terkait teror

id dewan olimpiade asia, oca, wakil ketua koi, muddai madang, bom sarinah, teror sarinah, ledakan sarinah

KOI: OCA tetap dukung Indonesia terkait teror

Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Muddai Madang (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

....Asian Games akan digelar pada 2018, dan sampai saat ini tidak ada satu pun negara yang meragukan Indonesia....
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Indonesia tetap mendapatkan dukungan Dewan Olimpiade Asia (OCA) menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 tahun 2008, meskipun Ibu Kota Negara Jakarta mengalami teror bom pada Kamis (14/1).

Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Muddai Madang di Palembang, Selasa, mengatakan kejadian yang mengejutkan warga dunia itu sama sekali tidak menurunkan keyakinan OCA terhadap Indonesia sebagai penyelenggara ajang olahraga bergengsi tingkat Asia.

"Malahan KOI mendapatkan surat dukungan dari Presiden OCA terkait kejadian bom Sarinah. Dalam surat dinyatakan bahwa otoritas di Indonesia harus tetap yakin sebagai penyelenggara," kata Muddai yang dijumpai sebelum memimpin rapat di gedung KONI Sumsel.

Menurutnya, dukungan serupa juga disampaikan negara-negara sahabat yang pada intinya mengharapkan Indonesia sama sekali tidak terpengaruh dengan kejadian teror tersebut.

"Asian Games akan digelar pada 2018, dan sampai saat ini tidak ada satu pun negara yang meragukan Indonesia," ujar Ketua Umum KONI Sumsel ini.

Untuk itu, ia mengimbau berbagai pihak terkait untuk tidak mudah terprovokasi mengingat negeri ini akan menjadi tuan rumah hajatan besar (Asian Games) yang sekaligus menjadi pertaruhan harkat dan martabat bangsa.

Menurutnya, banyak hal yang harus dibenahi dan dipersiapkan, mulai dari venue, infrastruktur pendukung, dan sumber daya manusia.

"Sejauh ini komunikasi terus dibangun dengan OCA, dan dalam setahun bisa ada pertemuan 5-6 kali untuk melaporkan kondisi terbaru di Palembang dan Jakarta," tutur Muddai.

Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-18, atau untuk kali kedua setelah tahun 1962 menggantikan Vietnam yang mengundurkan diri sejak September 2014.

OCA telah menyetujui perhelatan digelar di dua kota Palembang dan Jakarta karena mempertimbangkan efisiensi biaya penyelenggaraan menginggat Kota Palembang telah memiliki Kompleks Olahraga Jakabaring.