BI Sumsel: Penukaran uang sudah Rp25,31 miliar

id bi, bank indonesia, kepala bi subagsel, hamid ponco, penukaran uang, uang, rupiah

 BI Sumsel: Penukaran uang sudah Rp25,31 miliar

Ilustrasi - Tumpukan uang ripiah (FOTO ANTARA/13/Rosa Panggabean))

....Masyarakat cenderung menukar atau menarik uang saat mendekati waktu mudik, dan ini terjadi biasanya pada satu pekan menjelang Lebaran....
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Realisasi penukaran uang pecahan kecil di 30 bank di Sumatera Selatan per 30 Juni 2015 mencapai Rp25,31 miliar atau 20 persen dari proyeksi Bank Indonesia Wilayah VII yakni Rp79 miliar hingga menjelang Lebaran.

Kepala Bank Indonesia Wilayah VII Hamid Ponco Wibowo di Palembang, Jumat, mengatakan peningkatan diperkirakan terjadi pada minggu ketiga dan keempat menjelang Lebaran.

"Masyarakat cenderung menukar atau menarik uang saat mendekati waktu mudik, dan ini terjadi biasanya pada satu pekan menjelang Lebaran," kata Hamid.

Ia mengemukakan sebagian besar masyarakat berminat menukar uang untuk pecahan Rp20.000 ke bawah karena uang tunai tersebut akan dibagi-bagikan kepada sanak saudara.

Untuk itu, pada persiapan hari raya kali ini, BI Wilayah VII menyiapkan Rp3,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai di lima provinsi yakni Sumsel, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung.

Jumlah uang tunai yang disiapkan ini lebih kecil jika dibandingkan tahun 2014 yang Rp4,3 triliun.

"Tahun lalu, BI kelebihan dalam proyeksi karena banyak bank justru mengembalikan. Jadi tahun ini hanya menyiapkan Rp3,3 triliun dan sudah terealisasi sekitar 37 persen per 3 Juli," kata dia.

Ia menerangkan sejak tahun 2015, BI tidak lagi melayani penukaran uang untuk kalangan individu karena telah bekerja sama dengan 30 bank.

Ia mengatakan perubahan ini dilakukan untuk efisensi mengingat kerap terjadi antrean di kantor BI setiap menjelang Lebaran karena ramai didatangi masyarakat yang ingin menukarkan uang menjadi uang pecahan kertas yang baru.

Selain itu, BI menilai langkah ini adalah bentuk dukungan ke perbankan agar kedalaman (penetrasi) jasa keuangan semakin meningkat di masyarakat.

"Jadi masyarakat bisa datang ke bank mana saja yang diinginkan. Kemudian, pihak bank dapat saja memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan produknya atau memberikan layanan lebih kepada nasabah loyal mereka," kata dia.

Kegiatan membagi-bagikan uang kepada sanak dan saudara pada Hari Raya telah menjadi budaya di masyarakat Indonesia sejak lampau.

Pada tahun 2015 BI menyediakan uang tunai senilai Rp125 triliun untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat saat Lebaran.

Jumlah ini meningkat 14,9 persen jika dibandingkan 2014 yang menyiapkan Rp118,5 triliun, kemudian Rp103,2 triliun pada 2013.

Jumlah kebutuhan uang tunai di masyarakat menunjukkan tren peningkatan setiap tahun sehingga negara harus mengalokasikan dana yang cukup besar dari APBN untuk mencetak uang.