Siswi magang jadi tukang urut di hotel

id hotel, siswa magang

Siswi magang jadi tukang urut di hotel

Ilustrasi - hotel (FOTO ANTARA)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sejumlah siswi setingkat sekolah menengah yang sedang magang tugas sekolah di salah satu hotel bintang di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan dijadikan pekerja sebagai tukang urut. Pelajar putri yang mengaku baru berusia 16-18 tahun itu melakukan magang tugas sekolah di hotel itu, ternyata dimanfaatkan sebagai tenaga travis SPA yang siap melayani tamu hotel baik laki-laki maupun perempuan.

Mendapat informasi ini, sejumlah wartawan langsung mendatangi hotel yang terletak di kawasan jalan lintas Baturaja ini, Senin untuk memastikan kebenarannya.

Dari penelusuran dan pantauan di lapangan, saat masuk ruang lobbi SPA hotel beberapa wanita muda. Dari perawakan mukanya usia sekitar 16-20 tahun berkulit bersih dan postur tubuh mereka tidak terlalu tinggi.

Setelah mendaftar untuk SPA. Tamu dipersilakan masuk ke ruangan berukuran sekitar 1 meter x 2 meter. Tidak lama menunggu seorang gadis berkulit putih, sebut saja Gadis (nama samaran,red).

Ia mengaku, berusia 16 tahun seorang pelajar dari salah satu sekolah menengah di Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.

Gadis mengaku, di SPA Hotel sebagai pelajar yang melaksanakan magang tugas sekolah. Awalnya tidak ada perjanjian sebagai travis SPA dari sekolah mereka.

"Saya di sini sejak Januari 2015. Kami ini mendapat tugas magang dari sekolah sampai Juli 2015," kata Gadis.

Ia mengaku kecewa, karena dari sekolah tidak ada perjanjian jika akan menjadi travis SPA.

"Yang ada hanya sebagai resepsionis, restauran dan bagian dari hotel seperti kamar, membersikan kamar hotel serta pengantar tamu. Nyatanya di sini sebagai tukang urut. Kami ini ingin sekolah dan belajar di sini, bukannya menjadi tukang urut," katanya.

Saat ditanya apakah pihak sekolah sudah mengetahui hal itu, menurutnya, mereka sudah melapor ke pihak sekolah. Pihak sekolah menyuruh mereka pulang.

"Saat kami lapor kata pihak sekolah kami pulang saja jika merasa dimanfaatkan. Kami juga sudah bilang kepada pihak hotel untuk tidak lagi magang SPA, tapi sampai saat ini tidak ada jawaban," katanya.

Ia mengaku, bukannya tidak mu pulang ke kampung halaman, karena tanggung mereka sudah sejak Januari melakukan praktek magang di Sekolah.

Menurutnya, dari beberapa pelajar yang ditugaskan di SPA sebanyak tiga orang.

"Kami di sini ada tiga semuanya perempuan. Selebihnya macam-macam ada di resto resepsionis hotel dan beberapa tugas lainnya. Saya tidak mau pulang sebab kasihan melihat kondisi orang tua, sudah susah membiayai sekolah. Saya tidak pernah cerita ke orang tua kalau mereka tahu pasti marah," katanya sembari mengaku tugas di SPA mulai pukul 11 siang hingga 11 malam.

Dalam satu kali travis atau memijat mereka mendapat uang Rp15 ribu. Uang itu dibayar perbulan.

Sementara untuk istirahat mereka tinggal di mes hotel.

"Tergantung tamu. Kalau lagi rami kami bisa memijat tamu kebanyakan laki-laki. Tugas kami hanya travis atau memijit tubuh saja. Sebelum pratek langsung kami diajari cara travis selama satu minggu oleh kakak-kakak senior melakukan tavis," katanya.

Manajer Oprasional Baturaja Indah Lestari (BIL) Hotel Baturaja, Yustaman membenarkan jika ada beberapa pelajar dari sekolah yang melaksanakan tugas magang.

Penetapan tugas magang ini, sudah sesuai dengan kesepakatan antara Hotel dan pihak sekolah.

"Jadi kesepakatan ini bisa disegala lini hotel, mulai dari resto, dapur, area pabrik hotel termasuk fasilitas kecantikan dan SPA. Lagian mereka ini juga diroling tidak selamanya di SPA," katanya.

Sebelum menerima pelajar ini, kata Yustaman, mereka sudah berkoordinasi dengan Disnaker.

"Karena tidak berbenturan makanya kita terima. Yang jelas tujuan kami menerima mereka ini untuk memberikan pemahaman terhadap pelajar dalam mereka megang di sini. Jadi kita sudah ada perjanjian dengan pihak sekolah untuk penetapan pelajar magang," ujarnya.