Kepala Desa di Musirawas dipilih e-voting

id kades, dipilih e-voting

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Seluruh kepala desa se-Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan akan dipilih menggunakan sistem elektronik voting, setelah berhasil melakukan uji coba pertama akhir 2013.

Pada uji coba pertama dilakukan pemilihan kepala desa (Kades) secara serentak dengan sistem Elektronik-Voting (E-Voting) adalah penggunaan teknologi komputer pada pelaksanaan voting di Desa Taba Renah dan Desa Purwodadi Desember 2013 cukup berhasil, Kata Asisten I Setwilda Musirawas Ali Sadikin, Kamis.

Kemudian pada 2014 ditargetkan 104 dari 120 kepala desa yang akan dipilih karena habis masa jabatannya, namun tidak bisa direalisasikan seluruhnya, terkait ada Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden.

Kegiatan pemilihan kepala desa dengan sistem E-Voting itu terus berjalan dan rencananya dituntaskan pada awal 2015, karena masa jabatan kepala desanya tidak serentak habis.

Pada bulan Oktober 2014, lanjut dia, kembali dilakukan pemilihan dua kepala desa yaitu Kepala Desa Sukarame dan Kepala Desa Cipto Dadi dalam Kecamatan Sukakarya juga menggunakan sistem (E-Voting).

Sisanya masih dilakukan verifikasi dan akan diselesaikan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan peralatan teknologi yang ada, namun seluruhnya tetap menggunakan sistem E-Voting.

Hingga saat ini, petugas khusus verifikasi sudah mensosialisasikan pemilihan kepala desa menggunakan E-Voting pada 11 Kecamatan, mestinya sosialisasi seluruhnya rampung pada 2014, namun waktu itu ada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden sehingga tertunda, ujarnya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Musirawas Rudi Irwan mengatakan untuk mengejar terget pemilihan kepala desa (Pilkades) melalui program E-Voting itu petugas lapangan telah mengajarkan kepada operator panitia Pilkades hal-hal teknis yang harus dilakukan.

Program E-Voting kepala desa itu sudah dilakukan sejak 2013 dan pertama dilaksanakan di Sumatera, pelaksanaannya cukup berhasil dengan baik, namun ke depan masih ada masyarakat belum mengerti dan ragu akan program tersebut dan harus dilakukan sosialisasi lagi.

Sedangkan peralatan dimiliki masih terbatas dan setiap hari bisa melayani dua desa yang bedekatan, hal itu sudah diajukan ke pusat untuk penambahan peralatan elektronik tersebut, ujarnya