DPRD OKU nilai Pilkada 2020 dipilih dewan sulit terwujud

id pilkada,dprd OKU,ogan komering ulu

DPRD OKU nilai Pilkada 2020 dipilih  dewan sulit terwujud

DPRD Ogan Komering Ulu. (Antara News Sumsel/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Yudi Purna Nugraha, menilai terkait wacana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 dilakukan langsung oleh anggota dewan sulit terwujud khususnya di kabupaten setempat.

Menurut dia, hal tersebut karena tahapan Pilkada sudah berjalan, apalagi Pemerintah Kabupaten OKU sudah membuat nota kesepakatan hibah anggaran Pilkada dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

"Jadi sulit terwujud khususnya untuk Pilkada September 2020 nanti jika dipilih anggota DPRD," kata Yudi di Baturaja ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sabtu.

Apalagi, kata dia, para kandidat bakal calon kepala daerah sudah melaksanakan sosialisasi sehingga mekanisme yang diwacanakan pemerintah pusat tersebut secara politis sulit diterima oleh masyarakat di wilayah itu.

"Memang kalau dari segi efisiensi anggaran, lebih baik Pilkada dipilih anggota DPRD karena lebih hemat biaya," katanya.

Sebab, lanjut dia, dari segi anggaran untuk Pilkada OKU saja, Pemkab OKU menggelontorkan dana sebesar Rp60 miliar lebih guna penyelenggaraan Pilkada September 2020 mendatang.

"Kalau DPRD dipastikan tidak akan memakan biaya sebanyak itu," tegasnya.

Meskipun begitu, ia juga menegaskan bahwa salah persepsi jika penyelenggaraan Pilkada dipilih oleh anggota DPRD dikatakan kemunduran demokrasi.

"Jadi, bukan dianggap kemunduran demokrasi. Tapi, tingkat kepuasan publik pasti rendah," tegas dia.

Untuk itu, kalaupun harus memilih ia sepakat kalau Pilkada serentak 2020 nanti dipilih langsung oleh masyarakat.

"Tapi kalau pemerintah pusat menetapkan Pilkada dipilih anggota DPRD, kami siap melaksanakan. Bukan faktor suka atau tidak suka," ujar dia.