Presiden SBY harapkan Jokowi lanjutkan peran internasional

id presiden sby, sby, peran internasional, agenda pertemuan intenasional, presiden baru, joko widodo, jokowi

Presiden SBY harapkan Jokowi lanjutkan peran internasional

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (FOTO ANTARA)

...Beberapa minggu setelah dilantik, Presiden Joko Widodo akan menghadapi sejumlah pertemuan kawasan maupun internasional selaras dengan peran yang dimainkan oleh Indonesia selama ini...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan Presiden terpilih Joko Widodo terus melanjutkan peran Indonesia di sejumlah pertemuan internasional dan menghadiri pertemuan tingkat tinggi yang rutin dihadiri Indonesia selama 10 tahun terakhir.
       
"Kami bertugas untuk menyiapkan bahan-bahan kegiatan internasional yang dilakukan dalam jangka pendek. Meskipun pelaksanaannya nanti, apa yang disiapkan oleh pemerintah misalkan di jajaran kementerian luar negeri, jajaran sekretariat negara misalnya akan diperbarui, mungkin masih akan diubah tapi ada tugas pemerintah sekarang menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan oleh Presiden mendatang," kata Kepala Negara di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.
       
Kepala Negara mengatakan beberapa minggu setelah dilantik, Presiden Joko Widodo akan menghadapi sejumlah pertemuan kawasan maupun internasional selaras dengan peran yang dimainkan oleh Indonesia selama ini dalam politik internasional dan kerja sama global. "Setidaknya ada 14 pertemuan puncak," kata Presiden Yudhoyono.
     
Dipaparkan kepala negara, pertemuan itu antara lain 10 November hingga 11 November 2014 KTT APEC di Beijing, 12 November 2014 hingga 13 November 2014 KTT ASEAN di Myanmar yang kemudian dirangkai dengan KTT ASEAN-India, KTT ASEAN-PBB, KTT ASEAN-Tiongkok, KTT ASEAN-Amerika Serikat. Juga akan berlangsung KTT ASEAN-Australia dan East Asia Summit.
       
"Juga akan berlangsung KTT G-20 di Australia pada 15 November hingga 16 November 2014, pertemuan D-8 di Turki serta G-15 di Sri Lanka serta pada akhir tahun KTT ASEAN-Korea Selatan," kata Presiden.
       
Kepala Negara menegaskan,"dari pengalaman kami selama 10 tahun , dari sekian banyak KTT ini, wajib hukumnya bagi Presiden Indonesia untuk menghadirinya. Tapi ada dua atau tiga yang optional hadir atau tidak hadir."
 
Oleh karena itu, kata Yudhoyono, di samping Kementerian Luar Negeri sudah mempersiapkan bahannya, demikian juga perangkat Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet, sudah disampaikan pada Presiden terpilih Joko Widodo agar segera memberitahu dimana akan hadir atau dan mana yang tidak akan hadir.
       
"Ini penting bagi kita untuk menjawab ke negara-negara tuan rumah itu atas kehadiran Presiden kita. Juga untuk menyiapkan akomodasi di negara-negara itu. Yang harus dilaksanakan oleh kedutaan besar-kedutaan besar kita di negara-negara itu. Oleh karena itu kami berharap Presiden terpilih segera memberitahu kami, mana yang belum pasti hadir agar kami proses dengan sebaik-baiknya. Sekali lagi itu kami persiapkan. Andaikata harus diperbaiki, kami persilakan," tegas Presiden.