MHI gelar konsolidasi nasional di Palembang

id mhi, mahasiswa hijau indonesia, peduli lingkungan hidup, konsolidasi nasional, aktivis lingkungan, walhi

MHI gelar konsolidasi nasional di Palembang

Presiden MHI Sumsel Dedek Chaniago. (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

...Konsolidasi MHI tersebut diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan yang ada saat ini dan menjadi cita-cita bersama terwujudnya kelestarian lingkungan hidup...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Ratusan mahasiswa aktivis lingkungan hidup yang tergabung dalam Mahasiswa Hijau Indonesia (MHI) menggelar konsolidasi nasional di Kota Palembang, Sumatera Selatan yang dijadwalkan berlangsung pada 2 - 4 Juni 2014.

"Anggota MHI dari luar Provinsi Sumatera Selatan yang memastikan hadir dalam konsolidasi nasional itu yakni perwakilan dari Lampung , Bandung, Jakarta, Sulawesi, Jambi, Riau, Sumatera Utara, Bengkulu, Banten, dan Kalimantan Barat," kata Presiden MHI Sumsel Dedek Chaniago di Palembang, Selasa.

Dia menjelaskan, Konsolidasi Nasional MHI dengan tema "Pertemuan Tanah Hijau" itu bertujuan untuk mengonsolidasikan gerakan yang peduli terhadap lingkungan hidup dalam sebuah bingkai gerakan mahasiswa hijau.

Dengan konsolidasi atau pertemuan mahasiswa peduli lingkungan hidup secara nasional tersebut, diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan yang ada saat ini dan menjadi cita-cita bersama terwujudnya kelestarian lingkungan hidup.

Untuk membahas berbagai persoalan terkait lingkungan hidup, dalam konsolidasi nasional itu akan digelar dialog terbuka "Perspektif Gerakan Hijau Untuk Indonesia" dengan menghadirkan sejumlah pembicara aktivis lingkungan dari pusat dan lokal.

Pembicara yang menyatakan kesediaannya untuk hadir dalam dialog terbuka bersama aktivis lingkungan MHI yakni Ketua DPP Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Chairilsyah, Direktur Eksekutif Nasional Walhi Abet Nego Tarigan, Sekjen Konsorsium Pembaharuan Agraria Iwan Nurdin, Sekjen Serikat Petani Sriwijaya Anwar Sadat, katanya.

Menurut dia, MHI dilahirkan atas kegelisahan gerakan hijau tentang semakin tingginya laju kerusakan di muka bumi ini yang mengakibatkan bencana ekologis dan kesengsaraan bagi rakyat.

Selain itu karena rendahnya kepedulian serta apatisnya partisipasi mahasiswa sebagai agen perubahan untuk menahan laju kerusakan lingkungan hidup serta bencana ekologis.

Pergerakan mahasiswa mesti dijaga dan diperbaharui sedemikian rupa sebab di dalam paham mahasiswa itu sendiri mengakar bersama paham akademis yang selalu bersifat tidak baku dan akan terus menerus mengalami perubahan layaknya dialektika idealisme hegel atau materialisme dialektika, kata Dedek.