BKKBN Sumsel mantapkan pelayanan sambut BPJS Kesehatan

id BKKBN, BKKBN Sumsel, BKKBN Sumsel mantapkan pelayanan sambut BPJS Kesehatan

BKKBN Sumsel mantapkan pelayanan sambut BPJS Kesehatan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) ( Antarasumsel.com/logo/Ist)

"BPJS resmi telah diluncurkan. BKKBN menyambut baik karena masyarakat akan dimudahkan dalam mengakses pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan reproduksi...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan memantapkan strategi pelayanan menyambut Program Badan Pelenggara Jaminan Sosial bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan yang telah diluncurkan 1 Januari 2014.

"BPJS resmi telah diluncurkan. BKKBN menyambut baik karena masyarakat akan dimudahkan dalam mengakses pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan reproduksi," kata Inspektur Utama BKKBN Mieke Selfia Sangian seusai membuka Rapat Kerja internal BKKBN Sumsel di Palembang, Rabu.

Rapat Kerja itu dihadiri Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Desliana, Pembina Wilayah Sumsel Elizabeth Kunji, dan seluruh perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah Keluarga Berencana tingkat kabupaten/kota se-Sumsel.

Ia mengemukakan, selain menargetkan bersinergi dengan BPJS dalam meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi, BKKBN juga memiliki target Millennium Development Goals (MDGs) yakni keikutsertaan KB mencapai 65 persen (data terakhir 57,9 persen).

Kemudian, turut dibarengi juga dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 yakni, menurunkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tingkat nasional menjadi 1,1 karena stagnannya capaian Total Fertility Rate (TFR).

"Tak hanya pemerintah pusat, daerah pun harus memahami target-target yang akan dicapai dalam dua tahun ke depan dalam upaya pengendalian penduduk. Untuk mewujudkannya dibutuhkan koordinasi hingga ke kabupaten/kota," ujarnya.  
    
Sementara itu, ia menambahkan, program Kependudukan dan Keluarga Berencana sendiri belum berjalan dengan semestinya berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 mengingat terjadi peningkatan jumlah total angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR).

"Angka TFR tercatat 2,6 per wanita usia subur (dalam 10 wanita usia subur terdapat 26 anak yang terlahirkan, red) atau menyamai catatan SDKI 2007 artinya terjadi stagnasi. Ini menjadi kekhawatiran bersama dan BKKBN tentunya tidak bisa bekerja sendiri," ujarnya.

Rapat kerja itu membahas evaluasi capaian Program BKKBN tahun anggaran 2013, strategi operasional pelayanan KB dalam menyambut BPJS, pemantapan BKB holistik integratif dan Generasi Berencana (Genre).

Kemudian, membahas penguatan Sumber Daya Manusia dalam peningkatan program KB, penyusunan draf grand desain kependudukan tingkat kabupaten/kota, dan penyerahan cukilan Dipa dan Jukdis, serta SK pengelolaan anggaran 2014.

BKKBN Sumsel merencanakan menggelar Rapat Kerja Eksternal pada Kamis (13/3) dengan mengundang berbagai mitra kerja.