Warga Lubuklinggau keluhkan harga sembako naik

id sembako, warga keluhkan harga sembako naik

Warga Lubuklinggau keluhkan harga sembako naik

Salma, pedagang kebutuhan pokok (Foto Antarasumsel.com/Dolly Rosana)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Warga Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan sepekan terakhir mengeluhkan harga beberapa jenis sembilan bahan pokok atau Sembako naik, meskipun stok cukup.

Harga sembako yang beranjak naik itu antara lain beras pada tingkat pengecer dari Rp8.000 menjadi Rp9.000 per kiloram, kata Asmi, warga Kelurahan Mesat, Minggu.

Selain itu, kata dia, harga minyak goreng dari Rp13.000 naik menjadi Rp15 ribu per kilogram, gula pasir dari Rp12 ribu menjadi Rp13 ribu dan berbagai jenis sayur-mayur.

Untuk harga cabai merah keriting dari Rp45 ribu naik menjadi Rp60 ribu per kilogram, cabai rawit naik menjadi Rp40 ribu dari sebelumnya Rp30 ribu per kilogram.

Ia mengatakan, kenaikan harga sejumlah bahan pokok menyulitkan warga berpenghasilan kecil, sedangkan jatah beras bagi warga miskin (Raskin) belum dibagikan.

Selama ini mereka hanya berharap pada raskin karena harganya lebih murah, bila dibandingkan di pasaran.

"Kalau masalah sayur bisa saja mencari daun singkong tumbuh secara liar di pinggiran kota, tapi beras, minyak goreng dan lainnya harus membeli ke warung atau ke pasar," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kota Lubuklinggau Hj Farida membenarkan ada beberapa jenis bahan pokok di pasaran terjadi kenaikan harga.

Menurut dia, kenikan beberapa bahan pokok itu, dampak musim penghujan dan banjir terjadi di mana-mana, sehingga pasokan barang dari luar kota tersendat.

Kenaikan bahan pokok itu belum menjadi gejolak di pasaran, karena dialami di beberapa tempat saja, bila harga secara keseluruhan sudah naik, maka akan dicarikan alternatif seperti operasi pasar, sehingga masyarakat bisa terjangkau.

"Saat ini kita belum perlu melakukan operasi pasar (OP), karena stok bahan pokok terutama beras masih cukup tersedia di gudang Bulog setempat," ujarnya.

Namun para pedagang diimbau agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi, karena stok masih banyak dan kendala saat ini hanya pasokan dari luar kurang lancar akibat bencana banjir, katanya.