Terus tumbuh, Industri film Indonesia diprediksi sedot 60 juta penonton pada 2024
Jumlah penonton makin merosot pada 2021 dengan hanya 4,5 juta penonton, dan baru kembali menggeliat pada 2022 dengan 24 juta penonton.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat industri film nasional makin tumbuh positif sepanjang 2023, dan berhasil menyedot 55 juta penonton bioskop tanah air.
Tak hanya itu, bahkan tercatat ada 20 film Indonesia yang mendapatkan lebih dari 1 juta penonton pada tahun lalu, seperti Sewu Dino (4.891.609), Di Ambang Kematian (3.302.047), KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni(2.923.650), Pengabdi Setan 2: Communion (2.685.837), dan Ngeri-Ngeri Sedap (2.668.434).
Hikmat mengatakan industri film Indonesia memiliki potensi untuk menarik lebih dari 60 juta penonton, asalkan disertai dengan penambahan dan persebaran bioskop yang lebih merata.
Menurut dia, saat ini, persebaran bioskop masih terpusat di Jabodetabek dengan persentase 60 persen. Kondisi ini membuat jumlah layar bioskop menjadi terbatas dan film yang diproduksi mendapatkan jatah tayang yang minim.
"Karena jumlah layar sedikit, jumlah film yang diproduksi tidak dapat tempat karena terlalu banyak (film), dan daya tampung (bioskop) tidak cukup," kata Hikmat yang juga pernah menjadi Wakil Ketua 1 Dewan Kesenian Jakarta periode 2021-2023 itu.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Dessy Ruhati, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (5/2), mengatakan industri film Indonesia merupakan subsektor ekonomi kreatif yang pertumbuhannya sangat positif setelah pandemi COVID-19, dan menjadi salah satu penunjang pendapatan bagi sektor pariwisata di tanah air.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Industri film Indonesia diprediksi sedot 60 juta penonton pada 2024