Pemkab OKU tingkatkan pengawasan pasar tradisional

id Harga sembako, monitoring pasar, operasi pasar, barang kebutuhan pokok, Disperindag OKU

Pemkab OKU tingkatkan pengawasan  pasar tradisional

Tim Disperindag melakukan monitoring pasar. (ANTARA/Edo Purmana/24)

Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, meningkatkan pengawasan pasar tradisional di wilayah itu guna mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) OKU, Amzar Kristopa di Baturaja, Kamis mengatakan, pihaknya menerjunkan tim ke sejumlah pasar tradisional untuk memastikan sembako yang dijual pedagang tidak melebihi HET pemerintah.

"Monitoring pasar kami lakukan dua kali dalam sepekan mengingat hingga saat ini masih terdapat beberapa harga sembako yang masih tinggi," katanya.

Seperti harga beras premium saat ini terpantau di tingkat pedagang mencapai Rp16.500 per kilogram (Kg) atau naik dari sebelumnya pada periode Desember 2023 yang hanya kisaran Rp13.500/Kg.

"Termasuk bawang putih yang harganya masih melambung di angka Rp40.000/Kg," katanya.

Menurut dia, tingginya harga komoditas beras disebabkan karena pasokan terbatas akibat banyaknya petani gagal panen dampak dari musim kemarau panjang.

"Kondisi seperti inilah yang sering kali dimanfaatkan oleh oknum pedagang untuk menaikkan harga kebutuhan pokok melebihi HET sehingga harus diantisipasi agar tidak merugikan masyarakat," tegasnya.

Selain itu, lanjut dia, untuk mengendalikan harga sembako agar tidak semakin tinggi, Pemkab OKU juga menggencarkan operasi pasar dengan menyediakan sejumlah barang kebutuhan pokok yang dijual dengan harga terjangkau.

"Operasi pasar ini akan dilaksanakan setiap pekan guna membantu meringankan beban masyarakat agar mendapat barang kebutuhan dengan harga lebih murah dari pasar," ujarnya.