Hingga Oktober, penyaluran KUR di Sumsel capai Rp5,91 triliun

Palembang (ANTARA) - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mencapai Rp5,91 triliun hingga bulan Oktober 2023

Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Sumsel Basyaruddin Akhmad saat diwawancarai di Palembang, Kamis, mengatakan berdasarkan data dari Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sumsel penyaluran KUR per Oktober 2023 telah terealisasi sebesar Rp5,91 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 88.576 debitur baik dari sektor pertanian maupun usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Sedangkan, untuk penyaluran ultra mikro (Umi) telah mencapai Rp363 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 75.168.

Ia menjelaskan realisasi tersebut menunjukkan tren penurunan dibanding periode yang sama pada tahun 2022, karena salah satu pemicunya adalah keterlambatan revisi Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2023 tentang pedoman pelaksanaan penyaluran KUR.

"Sehingga, lembaga jasa keuangan sebagai pihak penyalur mengalami keterlambatan untuk memulai proses penyaluran KUR kepada masyarakat,” jelasnya.

Maka dari itu, nilai tersebut itu menjadi atensi penting dari pemerintah daerah untuk segera mempercepat penyaluran percepatan. Mengingat, pelaksanaan tahun anggaran 2023 itu menyisakan waktu tidak sampai dua bulan.

“Dengan sisa waktu dua bulan, maka penyaluran KUR harus dipercepat agar terjadi tren pertumbuhan yang positif pada tahun ini,” ujarnya.

Meskipun penyaluran KUR masih rendah akan tetapi pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap optimis bahwa target tetap tercapai pada semester II.

"Berbagai kebijakan telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel (Pemprov Sumsel), diantaranya sosialisasi KUR untuk masyarakat. Beberapa tahun ini Pemerintah terus juga mendorong penyaluran KUR ke berbagai bidang. Termasuk pertanian yang dapat digunakan untuk pembelian pupuk atau alat bertani," kata Basyaruddin