Jakarta (ANTARA) - TAR (Total Aerosol Residue) disebut sebagai pemicu utama penyakit terkait merokok karena dianggap bersifat karsinogenik.
"Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, TAR dapat menyebabkan kanker," kata peneliti dari Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB) Mohammad Khotib dalam siaran pers pada Senin, mengacu pada data National Cancer Institute Amerika Serikat, ada sekitar tujuh ribu senyawa kimia yang ada di dalam asap rokok, dua ribu di antaranya terdapat pada TAR.
Senyawa yang bersifat karsinogenik tersebut dapat memicu kanker dan meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok, katanya.
"Asap rokok adalah komponen yang berbahaya dalam aktivitas merokok karena mengandung senyawa kimia yang sifatnya karsinogenik, seperti TAR," kata dia.
Berita Terkait
Speedboat jadi alternatif warga Palembang mudik ke Banyuasin
Senin, 8 April 2024 16:07 Wib
Polisi Banyuasin pandu pemudik hindari kemacetan melalui scan barcode
Kamis, 4 April 2024 14:25 Wib
Pelabuhan Panjang jadi alternatif mudik 2024
Selasa, 26 Maret 2024 13:52 Wib
Berhenti merokok di momen Ramadhan, ini tipsnya
Sabtu, 23 Maret 2024 23:43 Wib
Alat berat pangkas bukit buka jalan alternatif di lokasi longsor OKU Selatan
Jumat, 8 Maret 2024 22:33 Wib
Pakar: Pendekatan lain diperlukan pada kebijakan pengendalian tembakau
Kamis, 30 November 2023 15:25 Wib
PT KAI Tanjungkarang arahkan masyarakat pilih alternatif keberangkatan
Rabu, 29 November 2023 21:23 Wib
PLN kembangkan stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia
Kamis, 23 November 2023 16:37 Wib