Dokter: Gangguan mata pada pengidap diabetes akibatkan kebutaan jika dibiarkan

id Diabetes,Gangguan mata,berita sumsel, berita palembang,dr. Rova Virgana SpM

Dokter: Gangguan mata pada pengidap diabetes akibatkan kebutaan jika dibiarkan

Arsip foto - Warga menjalani pemeriksaan mata di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (25/1/2023). Pemeriksaan mata gratis yang diikuti 250 warga dan diselenggarakan oleh Rumah Sakit Mata Fatma tersebut bertujuan mengajak masyarakat untuk melindungi kesehatan mata mereka dari gangguan penglihatan hingga kebutaan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/nym.

Jika sudah memiliki gejala menengah maka kontrol akan bersifat sembilan bulanan, namun jika sudah lanjut maka akan bersifat bulanan atau bahkan lebih sering, ujarnya.
 
"Biasanya pasien merasa matanya seperti tidak enak melihat, silau atau berkabut, ukuran kacamata berubah-ubah, dan penglihatan menjadi buram serta berubah bentuk," dia menjelaskan.
 
Jika pasien sudah memiliki gejala tersebut maka harus lebih berhati-hati lagi dalam menjaga gula darahnya. Gejala tersebut juga berisiko menjadi glaukoma dan katarak yang lebih sulit untuk diobati, katanya.
 
Dia juga menambahkan gangguan mata yang parah bisa diobati dengan melakukan operasi, namun ia tidak menyarankan karena selain menghabiskan banyak biaya, operasi juga tidak menjamin kesembuhan seratus persen.
 
Meskipun bisa diobati, jangan mencari tahu bagaimana mengobati gangguan ini, melainkan bagaimana mencegahnya agar tidak menjadi lebih parah, tambah dia.
 
"Diabetes itu obatnya jamu gendong (jaga mulut dan gerak dong) dan tetap bersemangat. Pasti ada hikmah dibalik semua ini," tambah dr. Rova. 

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes baik tahun 2013 maupun 2018 menunjukkan adanya peningkatan tren terhadap penyakit diabetes.

Populasi diabetes di Indonesia adalah tertinggi kelima. Tahun 2021, ada 19,5 juta atau 10,5 persen penduduk Indonesia menderita diabetes, dan tahun 2045 diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta yang menderita diabetes.