Chicago (ANTARA) - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan dua sesi sebelumnya, tertekan penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS setelah Federal Reserve mengangkat suku bunga acuannya dalam ukuran jumbo untuk ketiga kalinya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok 25,50 dolar AS atau 1,52 persen, menjadi ditutup pada 1,655,60 dolar AS per ounce. Emas menetap di level terendah sejak awal April 2020, dan turun 1,7 persen untuk minggu ini.
Emas berjangka terangkat 5,40 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.681,10 dolar AS, setelah terdongkrak 4,60 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.675,70 dolar AS pada Rabu (21/9/2022), dan jatuh 7,10 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.671,10 dolar AS pada Selasa (20/9/2022).
Dolar AS menguat secara luas terhadap rival utama pada perdagangan Jumat (23/9/2022), dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 1,65 persen menjadi 113,1890.
Imbal hasil obligasi, mengikuti obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun, mencapai tertinggi 12 tahun setelah mencapai puncak sesi terbaru di atas 3,8 persen. Imbal hasil mencerminkan apa yang disebut suku bunga riil, atau di mana pasar berpikir suku bunga pinjaman utama yang ditetapkan oleh Federal Reserve akan terus bergerak naik.
The Fed pada Rabu (21/9/2022) menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk bulan ketiga berturut-turut, membawa suku bunga pinjaman utama ke puncak 3,0 persen atau 0,8 persen di bawah tingkat imbal hasil obligasi. Yang pasti, Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan tidak akan ada jeda untuk saat ini dalam siklus kenaikan suku bunga karena berjuang untuk membawa inflasi yang memanas ke target lama 2,0 persen per tahun.
"Penembusan emas di bawah 1.680 dolar AS adalah masalah besar tetapi belum benar-benar menjadi katalis untuk apa pun sejak itu," kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.
Itu membuat penembusan level dukungan 1.650 dolar AS, sebuah konfirmasi sekunder dari penembusan awal dan sinyal yang sangat bearish, tambahnya.
Sementara itu, survei indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS oleh S&P Global naik ke 51,8 pada September, padahal para ekonom memperkirakan indeks akan tergelincir ke 51,1, dengan PMI jasa-jasa AS naik menjadi 49,2 pada September dari 43,7 pada Agustus.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 70,7 sen atau 3,6 persen, menjadi ditutup pada 18,91 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 47,30 dolar AS atau 5,22 persen menjadi ditutup pada 858,70 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 11:06 Wib
Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,319 juta per gram
Kamis, 25 April 2024 12:16 Wib
Harga emas Antam kembali turun jadi Rp1,320 juta per gram
Rabu, 24 April 2024 11:14 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,343 juta per gram
Senin, 22 April 2024 9:51 Wib
Tak henti, harga emas Antam naik tipis
Sabtu, 20 April 2024 10:40 Wib
Pj Gubernur Sumsel ingatkan orang tua didik anak secara optimal
Jumat, 19 April 2024 22:55 Wib
Harga emas Antam merangkak naik jadi Rp1,321 juta per gram
Selasa, 16 April 2024 9:37 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,310 juta per gram
Sabtu, 13 April 2024 13:56 Wib