Palembang (ANTARA) - Generasi Z dengan usia di bawah 30 tahun mendominasi investor pasar modal saat ini dengan persentase mencapai 59,72 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sumatera Selatan Hari Mulyono di Palembang, Minggu, mengatakan, dominasi sebelumnya berada di kalangan milenial namun setelah adanya pandemi COVID-19 justru bergeser ke generasi Z (kelahiran 1995-2010).
“Dari fenomena ini artinya literasi akan lebih gencar diberikan ke kalangan generasi Z karena saat ini juga banyak investasi ilegal,” kata dia.
Berdasarkan data BEI disebutkan dominasi kedua untuk investor pasar modal yakni kalangan milenial usia 31-40 tahun (21,92 persen), usia 41-50 tahun (10,53 persen), 51-60 tahun (5,08 persen) dan lebih dari usia 60 tahun (2,75 persen).
Ia mengatakan memaksimalkan potensi tersebut, BEI telah memiliki strategi edukasi 3P (Paham, Punya dan Pantau) terutama untuk memberikan edukasi terkait pasar modal kepada kalangan milenial dan Generasi Z.
Sebelum melantai di bursa sepatutnya calon investor paham mengenai pasar modal.
Berdasarkan hasil riset BEI, terdapat beberapa kesalahan pemula (12-18 bulan masa menjadi investor) di antaranya, menggunakan sumber dana dari utang, mengambil keputusan tanpa pertimbangan yang matang atau sekadar ikut-ikutan, menelan rekomendasi mentah-mentah dan mengalami panik saat harga saham turun.
Kemudian, investor “muda’ tidak mempunyai rencana, tidak mau upgrading diri dan tidak mendiversifikasi investasi.
“Kesalahan-kesalahan ini terjadi karena tidak benar-benar memahami apa itu pasar modal, yang sejatinya bukan membeli surat berharga tapi membeli bisnis masa depan,” kata dia.
Jika sudah memahami mengenai pasar modal maka calon investor dianjurkan untuk memasuki fase untuk memiliki produk pasar modal. Paham dalam hal ini yakni memahami tujuan investasi, resiko dan return serta aplikasi digitalnya.
“Selanjutnya pada tahapan memiliki ‘Punya’ dengan cara menghubungi sekuritas yang merupakan anggota BEI, dan yang terakhir yakni ‘Pantau’,” kata dia.
Pemantauan ini dapat berupa pengecekan secara berkala untuk memastikan apakah tujuan investasi sudah tercapai.
“Jika dapat tercapai sebelum target itulah yang disebut bonus, tapi patut dipahami bahwa pasar modal itu dinamis yakni ada naik dan turun,” kata dia.
Berita Terkait
Korupsi bermodus investasi fiktif, KPK periksa mantan kepala divisi pasar modal PT Taspen
Jumat, 19 April 2024 14:23 Wib
BNI Sekuritas sarankan sisihkan dana THR untuk investasi di saham
Senin, 25 Maret 2024 16:32 Wib
UIN Palembang berperan aktif tingkatkan literasi pasar modal
Minggu, 10 Maret 2024 9:29 Wib
Sebanyak 720 UKM Muba peroleh bantuan tambahan modal
Jumat, 16 Februari 2024 9:07 Wib
Target penyertaan modal BPR Baturaja capai Rp50 miliar
Rabu, 14 Februari 2024 16:37 Wib
Bali United jadikan uji coba di Vietnam modal lanjutkan Liga 1
Jumat, 5 Januari 2024 17:09 Wib
Nilai investasi 2023 di Kabupaten OKU Timur tembus Rp640 miliar
Selasa, 2 Januari 2024 19:57 Wib
Pemkab Muara Enim edukasi UMKM cara investasi
Kamis, 14 Desember 2023 8:24 Wib