Disperindag OKU tunggu instruksi gelar pasar murah

id Operasi pasar, pasar murah, monitoring pasar, harga kebutuhan pokok, Disperindag OKU

Disperindag OKU tunggu instruksi gelar pasar murah

Kabid Perdagangan Disperindag Ogan Komering Ulu (OKU), Husnizar. (ANTARA/Edo Purmana/22)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan masih menunggu instruksi dari pemerintah provinsi untuk menggelar pasar murah agar masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Kabid Perdagangan Disperindag Ogan Komering Ulu (OKU), Husnizar di Baturaja, Kamis, mengatakan operasi pasar murah sangat dibutuhkan masyarakat di tengah lonjakan harga kebutuhan pokok, khususnya pada minyak goreng curah yang harganya saat ini masih terpaut tinggi di pasaran.

Hanya saja, kata dia, untuk melaksanakan hal itu pihaknya terkendala anggaran sehingga terpaksa menunggu petunjuk pemerintah pusat maupun Provinsi Sumsel.

"Untuk anggaran daerah tidak ada. Oleh sebab itu kami masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat maupun provinsi untuk menggelar pasar murah di OKU," katanya.

Meski belum dapat dipastikan kapan pasar murah akan digelar, pihaknya tetap melakukan monitoring pasar guna mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Berdasarkan hasil monitoring di Pasar Atas dan Pasar Baru Baturaja pada Rabu (12/1) terdapat harga kebutuhan pokok yang masih tinggi seperti minyak goreng curah yang saat ini masih dipatok pedagang sebesar Rp20.000 per kilogram.

"Naiknya harga minyak goreng ini merupakan skala nasional," kata Husnizar.

Kemudian, telur ayam ras tetap bertahan diharga Rp23.000 per kilogram, gula pasir Rp13.000 per kilogram, beras premium Rp11.000 per kilogram dan tepung terigu Rp12.000 per kilogram.

"Untuk telur ayam ras harganya turun dibandingkan menjelang tahun baru 2022 yang sempat mencapai Rp26.000 per kilogram," katanya.

Begitupun harga kebutuhan pokok lainnya masih relatif stabil seperti cabai merah keriting Rp35.000 per kilogram, cabai rawit Rp50.000 per kilogram, bawang merah Rp28.000 per kilogram dan bawang putih Rp27.000 per kilogram.

"Untuk sementara kenaikan harga terjadi pada daging ayam potong yang semula dibandrol pedagang Rp26.000 per kilogram kini naik mencapai Rp31.000 per kilogram dan daging sapi Rp120.000 per kilogram," ujarnya.

Sementara itu, menurut Yani, salah seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Atas Baturaja menjelaskan, kenaikan harga yang terjadi sejak beberapa hari terakhir tersebut disebabkan agen pemasok mematok harga tinggi sehingga pedagang terpaksa menyesuaikan harga jual agar tidak merugi.

"Namun, meskipun harga ayam potong naik tidak berpengaruh pada daya beli masyarakat yang masih relatif stabil. Begitupun persediaannya mencukupi kebutuhan masyarakat OKU," ujar Yani.