Dinkes OKU cegah penyakit tuberkolosis pada anak

id TB anak, upaya pencegahan, pelacakan kasus, penyakit menular, Dinas Kesehatan OKU

Dinkes OKU cegah penyakit tuberkolosis pada anak

Ilustrasi Tuberkolosis. (ANTARA/HO/21)

Baturaja, Sumsel (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mencegah penyebaran penyakit tuberculosis pada anak yang dapat berakibat fatal dengan terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjaga kebersihan dan memberikan makanan bergizi dan seimbang.

"TB pada anak biasanya tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga organ lain seperti kelenjar, kulit dan tulang. Bahkan, TB yang tidak diobati dapat berujung pada kematian," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes OKU Andi Prapto di Baturaja, Senin.

Dia menjelaskan, berdasarkan data hingga Oktober 2021 pihaknya mencatat dari 391 jumlah warga OKU yang menderita penyakit TB, 34 orang diantaranya merupakan pasien anak dan sembilan pasien dewasa meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Rata-rata pasien penderita penyakit TB ini disebabkan tertular dari lingkungan sekitar yang membawa virus akibat bakteri mycobacterium tuberculosis tersebut.

"TB bukanlah penyakit keturunan, melainkan penyakit menular sehingga dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan bakteri tersebut," kata dia.

Oleh sebab itu, kata dia, sebagai upaya pencegahan vaksinasi BCG merupakan salah satu faktor penting karena secara spesifik dapat merangsang pembentukan antibodi terhadap bakteri TB sehingga dapat terhindar dari penyakit tersebut.

Dinkes OKU juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjaga lingkungan tetap bersih dan memberikan makanan yang bergizi dan seimbang khususnya pada anak.

"Sebagai upaya pencegahan kami juga melakukan upaya pelacakan kasus sedini mungkin melalui pemeriksaan kontak erat pasien TBC seperti mencari sumber penularan baik dari orang dewasa serumah maupun di lingkungan sekolah," ujarnya.