Menko Airlangga: Dampak PPKM terhadap perekonomian hanya sementara

id menko airlangga,airlangga hartarto,dampak ppkm,pertumbuhan ekonomi,pertumbuhan kredit

Menko Airlangga: Dampak  PPKM terhadap perekonomian hanya sementara

Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam webinar UOB Economic Outlook 2022 di Jakarta, Rabu (15/9/2021). (ANTARA/Sanya Dinda)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan dampak pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Juli dan Agustus 2021 hanya sementara terhadap perekonomian.

“Aktivitas manufaktur dan permintaan terhadap pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat) mulai meningkat di Agustus 2021,” kata Menko Airlangga dalam webinar UOB Economic Outlook 2022 yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, sampai 20 Agustus 2021 program penempatan dana pemerintah di perbankan telah mendorong penyaluran kredit hingga mencapai total Rp419,78 triliun. Kredit ini disalurkan oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Bank Syariah Indonesia, dan Bank Pembangunan Daerah.

Sebesar 57,53 persen dari total kredit itu disalurkan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Di samping itu, menurut Menko Airlangga, ketahanan sektor eksternal juga masih terjaga yang tampak dari peningkatan ekspor sehingga neraca dagang surplus selama 15 bulan. Cadangan devisa pada Juli 2021 pun relatif tinggi yakni sebesar 144,8 miliar dolar AS.

Kondisi perekonomian yang mulai membaik membuat pemerintah optimis perekonomian dapat kembali tumbuh ekspansif pada kuartal IV 2021. Sepanjang 2021, perekonomian pun diproyeksi tumbuh di kisaran 3,7 sampai 4,5 persen.

Sementara itu, sejalan dengan ekspektasi pemulihan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 diproyeksi mencapai 5,2 persen.

“Pencapaian pada target pertumbuhan ekonomi akan tergantung pada peran serta masyarakat dalam meningkatkan efektivitas pengendalian pandemi COVID-19. Pemerintah terus memperkuat pengendalian pandemi di sisi hulu hingga hilir guna memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih efektif,” kata Menko Airlangga.

Ia mengatakan pemerintah akan mengakselerasi vaksinasi COVID-19, meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan, meningkatkan jumlah testing, tracing, dan treatment, serta mengendalikan mobilitas masyarakat dengan membatasi kegiatan masyarakat.

“Di bulan September ini, pemerintah menargetkan dosis vaksinasi dapat ditingkatkan sebesar 2 sampai 2,3 juta jiwa per hari sehingga dapat mendukung target vaksinasi 208 juta jiwa di akhir tahun 2021,” ujar Menko Airlangga.